AMBON, Siwalimanews – Kodam XVI Pattimura bersama tim dari Kemenkopolhukam menggelar rapat untuk membahas sinkronisasi penataan kekuatan TNI dengan Pembangunan Nasional di Provinsi Maluku khususnya di Kota Ambon.

Rapat yang dihadiri pangdam XVI Pattimura  Mayjen TNI Ruruh A Setyawibawa dan didampinggi Ketua Tim dari Kemenkopolhukam  Brigjen TNI Suparjo dan rombongan serta perwakilan Pemerintah Pro­vinsi Maluku dari Kebangpol dan Bappeda itu berlangsung di Ruang Yudha Lantai 3 Makodam, Pada Selasa (18/10).

Mengawali  sambutannya, Pangdam mengucapkan selamat datang di Bumi Raja-Raja kepada Tim dari Kemenkopolhukam.

Pangdam mengingatkan begitu pentingnya rapat ini, maka kehadi­ran tim dari Kemenkopolhukam ini sangat penting dan strategis dalam rangka sinkronisasi peningkatan gelar kekuatan di wilayah Kodam XVI Pattimura.

“Untuk itu, lakukan komunikasi yang baik dengan tim, dukung serta berikan data dan informasi yang diperlukan, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan pimpinan dalam peningkatan gelar kekuatan ke depan,” ujar Pangdam.

Baca Juga: APBD-P Kota Ambon Naik 43,8 Miliar

Sementara itu ketua tim dari Kemenkopolhukam Brigjen TNI Suparjo menjelaskan tugas dari pihaknya yaitu koordinasi, singkro­nisasi dan pengendalian.

Ia juga mengatakan, sinkronisasi penataan kekuatan TNI dengan pembangunan nasional sesuai dengan arahan Presiden Joko Wido­do tentang grand design penataan hingga 50 sampai 100 tahun men­datang.

Gelar pasukan TNI juga memper­hatikan perubahan paradigma pembangunan nasional yang tidak lagi bersifat Jawasentris, tapi harus Indonesiasentris.

“Untuk itu perlu adanya dukung­an dari pemerintah, baik dari kes­bangpol Maluku dan bappeda Maluku,” ujar Suparjo.

Lanjutnya, penataan gelar pasu­kan TNI merupakan keharusan un­tuk membangun postur pertahanan negara yang kuat, pertahanan ne­gara yang kokoh, untuk mengatasi semua ancaman terhadap kedaula­tan negara.

Setelah itu dilanjutkan dengan Paparan Asrendram XVI Pattimura Kolonel Inf Yuri Ellias Mamahi tentang penataan gelar kekuatan Kodam XVI/Pattimura.

Disampaikan beberapa hal menonjol yaitu, rencana redislokasi Makodam XVI Pattimura yang belum dapat direalisasikan karena belum adanya ketersediaan lahan yang memadai.

Selain itu juga belum dilanjutkan­nya Yonkomposit oleh komando, atas pembentukan Yonif 735 dengan pemanfaatan sarana dan prasarana Yonkomposit dan Yonif 734/SNS yang telah terbangun. (S-09)