AMBON, Siwalimanews – Kodam XVI Pattimura memuka sejumlah posko penanggulangan bencana pasca gempa 7,9 SR yang menguncang Kabupaten Kepuluan Tanimbar, Selasa 10/1) dinihari.

Pusat gempa diperkirahkan berada di kedalaman 131 km dengan titik gempa terjadi pada 150 km arah barat laut kepulauan tanimbar dan BMKG telah mengeluarkan mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa bumi dini hari tadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya subduksi Laut Banda.

Dampak dari gempa bumi tersebut dirasakan di wilayah KKT, Kabupa­ten Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, Pulau Seram, Pulau Ambon hingga Nusa Tenggara Timur dan Papua.

Menindaklanjuti adanya dampak gempa tersebut, Pangdam XVI Pattimura Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa memerintahkan ber­koordinasi dengan unsur terkait dan mengambil langkah-langkah pe­nanggulangan bencana serta men­dirikan posko terpadu.

Baca Juga: Rencana Pemkot, Jukir Bakal Diupah Sesuai UMK

“Segera ambil langkah penanga­nan dan dirikan posko terpadu penanggulangan bencana ditingkat Kodim juga tingkat Koramil untuk  mengendalikan, memantau penge­rahan sumberdaya dalam rangka penanganan tanggap darurat ben­cana secara cepat, tepat, efektif dan efisien,” tegas pangdam dalam rilis yang diterima Siwalima, kemarin.

Menurutnya posko terpadu Penanggulangan bencana didirikan di Kodim 1507 Saumlaki bersama Pemkab, polres dan unsur terkait.

Selain itu pada tingkat Koramil juga didirikan posko, mengingat penduduk yang terdampak ini menyebar saling berjauhan.

Kita juga telah membangun posko di di Kecamatan Tanimbar Selatan, Kecamatan Kormomolin, dan Keca­matan Wuar Labobar. Tak hanya itu, posko-posko tadi juga menyediakan posko bantuan berupa posko peng­ungsi, dapur umum dan pelayanan kesehatan,” jelasnya.(S-09)