AMBON, Siwalimanews – Lobi Golkar ke Partai Gerindra untuk bergandengan tangan di pilkada Kabupaten MBD hingga kini belum ada titik terang. Masih sebatas wacana ke publik.

Sejak awal, Gerindra bukan par­tai yang diinginkan oleh Odie Orno, Golkar dan kakaknya Barnabas Orno yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Maluku untuk berkoalisi. Hanya Demokrat yang masuk daftar.

Langkah untuk mendekati Ge­rindra hanya untuk kepentingan Golkar semata, agar tak kehila­ngan muka. Sebagai partai besar dan sudah banyak makan asam garam, Golkar malu kalau hanya menjadi penonton. Olehnya lobi dilakukan ke Gerindra terpaksa dilakukan.

Okelah, Gerindra dan Golkar ba­nyak memiliki kesamaan platform. Namun sebaiknya koalisi jangan dipaksakan. Sebab, akan berdam­pak pada soliditas kerja mesin partai saat pilkada. Artinya tak me­nguntungkan.

Jauh hari, Gerindra juga sudah menyiapkan jagoannya untuk ber­laga di pilkada MBD, yaitu pasa­ngan Nikolas Kilikily dan Onisimus Septory. Dan sikap partai besutan Prabowo Subianto ini, belum ber­ubah sampai saat ini.

Baca Juga: Sjair-Gaelagoy Gugat KPU

Menjadi pemenang adalah tujuan kompetisi politik. Jika koalisi Golkar dan Gerindra dipaksakan, pil pahit akan ditelan.

Akademisi FISIP Unpatti, Johan Tehuayo mengatakan, kalau koalisi Golkar dan Gerindra terjadi akan sulit mengalahkan koalisi PDIP. Terlalu kuat. Apalagi pasangan Benyamin Thomas Noach dan Agustinus Kilikily yang diusung memiliki eleklabilitas yang tinggi.

“Kalau kita lihat PDIP dari koalisi politiknya memiliki keunggulan, ka­rena banyak parpol yang mem­berikan dukungan,” kata Tehuayo, kepada Siwalima, melalui telepon selulernya, Selasa (21/7).

Tehuayo mengatakan, basis PDIP di MBD masih sangat kuat. Barnabas Orno dan Benyamin Noach saat memenangkan Pilkada MBD itu didukung oleh PDIP.

“Basis politik PDIP masih kuat, baik idiologi juga basis kultural, sehingga kalaupun Golkar berkoa­lisi dengan Gerindra, maka pros­pek untuk memenangkan pertaru­ngan pilkada sangat kecil,” tan­dasnya.

Tehuayo menilai, dukungan banyak parpol terhadap Noach dan Kilikily juga tidak terlepas dari pengaruh Murad Ismail sebagai Ketua DPD PDIP Maluku yang saat ini menjabat Gubernur.

“Katanya Golkar masih mela­kukan lobi-lobi ke Gerindra, dan Gerindra juga pasti mempertim­bangkan, apakah akan berkoalisi dengan Golkar ataukah bergabung dengan PDIP. Tetapi jika Golkar berkoalisi dengan Gerindra, maka untuk memperoleh dukungan publik sangat kecil,” ujarnya.

Namun kubu Golkar tetap me­nebar optimisme. Wakil Ketua Bi­dang Pemuda dan Olah Raga DPD Golkar Maluku, Hamdza Nurlili mengatakan, Golkar yakin menang jika berkoalisi dengan Gerindra.

“Golkar di MBD tak dapat meng­usung kadernya sendiri, dan sam­pai saat ini Golkar masih memba­ngun komunikasi bersama dengan Partai Gerindra,” ungkap Hamdza.

Nurlili mengaku, DPP masih membahas apakah rekomendasi kepada pasangan Odie Orno dan Bastian Petrusz dicabut atau tidak.

“Satu hal yang harus diketahui bahwa berpolitik itu ada konse­kuensinya. Kita yakin kita akan tetap solid mengusung siapapun pasangan yang akan ditetapkan,” tandasnya.

Wakil Ketua Bidang Kemaritimin DPD PDIP Maluku, Johan Rahan­toknam mengatakan, kalaupun Golkar dan Gerindra harus ber­koalisi, tidak akan mempengaruhi pilihan rakyat terhadap pasangan calon yang diusung. “Itu tidak akan berpengaruh, karena kita punya incumbent kan di MBD, kita solid di sana dan partai koalisi juga solid untuk memenangkan incumbent,” ujarnya.

Lanjut Rahantoknam, PDIP ada­lah partai terbuka. Jika Gerindra bergabung dengan PDIP akan lebih baik.

“Yang pasti PDIP dan partai koalisi solid mendukung dan akan memastikan kemenangan bagi incumbent,” tandasnya.

Merespons manuver Golkar, Ketua Bapilu DPD Gerindra Maluku Melkias Sairdekut menegaskan, Gerindra tidak akan mengusung pasangan calon di pilkada MBD.

“Gerindra optimis akan meng­usung pasangan calon, kalau sudah sudah diputus DPP, pasti diamankan,” ujarnya.

Wacana soal koalisi Gerindra dan Golkar kata Sairdekut, se­penuhnya akan diputuskan oleh DPP.

“DPP sementara mempertim­bang­kan situasi MBD, dan masih dalam tahap diskusi. Mudah-mu­dahan sebelum tahap pendaftaran sudah final,” tandasnya.  (Cr-2/S-16)