Keuskupan Amboina Jadikan Sidang Sinode Wadah Evaluasi
Ambon – Gubernur Maluku, Murad Ismail mengatakan, Sidang Sidone III Keuskupan Amboina harus dijadikan wadah evaluasi diri dan mewujudkan gereja yang mandiri. Gubernur akui bangsa Indonesia sedang mengalami krisis moral yang berdampak secara langsung pada tata kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
“Jadi saya minta bapak uskup, pastor, frater, suster dan struktur pelayanan Gereja Katolik diharapkan dapat memberikan pembinaan moral dan etika kepada seluruh umat Katolik,” tegas gubernur dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno ketika membuka Sidang Sinode III Keuskupan Amboina yang bertempat di Wisma Gonzalo Veloso, Kopertis Ambon, Senin (9/9).
Dikatakan Pemerintah Provinsi Maluku memiliki kepedulian yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk umat Katolik di Maluku. Sejalan dengan tema Sidang Sinode ke III Keuskupan Amboina yakni Gereja Katolik Keuskupan Amboina Membaharui dan Memungkinkan Diri Dalam Pelayanannya di Maluku dan Maluku Utara Demi Perwujudan Diri Sebagai Gereja Mandiri’, menurut Gubernur, tentu memiliki nilai strategis dalam menunjang pembinaan teologi umat Katolik di Maluku.
“Saya berharap agar Sidang Sinode dapat berjalan dengan baik serta menjadi wada evaluasi pelayanan pastoral dan mewujudkan gereja yang mandiri di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, “ tegas gubernur.
Sementara itu Uskup Diosis Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi,M.S.C, mengatakan kehadiran wakil gubernur di sidang sinode ini menunjukan bahwa umat Katolik tidak berjalan sendiri.
Baca Juga: Sangadji Dorong Peningkatan Pendidikan di SBB“Kami mempunyai pemerintah dan kami tidak ditingglkan berjalan sendiri,” kata Mandagi.
Selain itu juga kehadiran tokoh-tokoh agama juga menunjukan umat Katolik dan agama lain berjalan beriringan dalam membangun keumatan di Maluku. “Ini menunjukan kerukunan umat beragama di Maluku terpelihara dengan baik,” ujar Mandagi.
Diakui setiap sidang sinode merupakan cara yang ampuh untuk membuat gereja menjadi gereja yang sejati dan sinode juga merupakan cara gereja yang sejati yang diwarnai dengan persaudaraan.
“Jangan berbicara persaudaraan kalau tidak pernah berbuat,” tegas Mandagi.
Olehnya dengan sidang ini tambah Mandagi, gereja ingin melihat kembali apa yang sudah dilakukan gereja selama ini sehingga dirinya berharap pelaksanana sidang sinode berlangsung dengan tertib dan aman.
“Saja berharap sidang dibuka tepat waktu dan berakhir juga tepat waktu dan dilaksanakan dengan aman dan tertib,” tegasnya.
Turut dihadiri pada acara pembukaan Sidang Sinode III Keuskupan Amboina, Kapolda Maluku, Irjen Royke Lumowa, Kajati Maluku, Triyono Haryono, Rektor Universitas Pattimura, Prof M. J Sapteno, Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuapo, Ketua Pengurus Harian PHDI Provinsi Maluku, I Nyoman Sukadana, Ketua Perwakilan Umat Budha (Walubi) Provinsi Maluku, Wilhelmus Jauwerissa, Ketua Sinode GPM, Pendeta Ates Werinussa dan tamu undangan lainnya. (S-39)
Tinggalkan Balasan