AMBON, Siwalimanews – Sekjen Pengurus Pusat Pertina Jopi Papilaya, menegaskan, Ketua Umum Pengrov Pertina Maluku periode 2024-2028 harus berani berkorban.

Pasalnya, menjadi Ketua Umum Pertina Maluku bukan tugas mudah, tetapi membutuhkan keberanian untuk berkorban bagi kemajuan tinju di daerah ini.

“Pengprov Pertina ini ongkosnya mahal, maka membutuhkan sosok ketua umum yang rela berkorban, artinya harus berani membuka dompet untuk kemajuan tinju,” ucap Papilaya.

Pengrov Pertina kata Papilaya, tidak boleh menggantungkan harapan pada anggaran dari pemerintah daerah yang diberikan melalui KONI, sebab anggaran yang diberikan daerah sangat kecil.

Pemprov Maluku tidak mungkin hanya membiayai Pertina, apalagi masih ada cabang olahraga lain, sehingga Musprov harus melahirkan ketua umum yang memiliki kemampuan dari segi keuangan. Kenapa demikian, sebab sudah tidak zaman lagi dimana ketua umum harus berasal dari mantan atlet tinju, tetapi harus memberikan ruang kepada pecinta olahraga tinju untuk mengembangkan Pertina.

Baca Juga: Miliki Potensi, HL Dorong Hilirisasi Sektor Perikanan

“Ketua umum tidak harus kuasai tinju, karena itu ada ketua harian, tapi yang penting ketua umum harus rela mengeluarkan uang untuk kepentingan pengembangan tinju,” tegas Papilaya.

Papilaya juga mengingatkan Pengurus Pertina Maluku yang nantinya terpilih, memperhatikan atlet saat berada dalam pelatda, mengingat begitu banyak persoalan yang terjadi terkait dengan makan dan minum atlet.

“Beberapa tahun lalu saya ingat ada persoalan makan dan minum atlet tinju yang tidak sesuai dan dikeluhkan para atlet, kedepan jangan ada lagi persoalan seperti ini,” tegas Papilaya.(S-20)