Kepala BKN: ASN Terlibat Politik Ditindak Tegas
AMBON, Siwalimanews – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana menegaskan akan memberikan sanksi tegas bagi ASN di Maluku yang terlibat politik praktis.
Hal ini ditegaskan Bima mengingat empat kabupaten di Maluku akan menyelenggarakan pilkada serentak pada September mendatang, yaitu Kabupaten SBT, Kabupaten Aru, Kabupaten MBD dan Kabupaten Buru Selatan.
“Saya ingatkan aparatur harus netral karena kedudukan ASN dalam pemilu sudah diatur dengan perundang-undangan,’’ tandas Bima, saat pertemuan dengan sekda, kepala kepegawaian se-Maluku dan pimpinan OPD di lingkup Pemprov Maluku, Jumat (21/2) Lantai VII Kantor Gubernur.
Bima mengingatkan ASN tidak memihak kepada calon kepala daerah dan ikut berkampanye. Sanksi tegas akan diberikan kepada ASN yang tak taat aturan.
“Kita sebelumya sudah memberikan sanksi kepada ASN yang terlibat politik, tetapi sanksi turunkan pangkat, belum sampai dipecat,’’ ujarnya.
Baca Juga: Pemprov Komitmen Pemerintahan TransparanBima yang juga datang untuk memantau proses seleksi CPNS ini, mengaku tingkat kelulusan seleksi kompetensi dasar (SKD) di lingkup Pemprov Maluku 2019 mencapai 27 persen.
“Posisi Maluku jauh lebih baik dibandingkan dengan Provinsi Maluku Utara, 17 persen dan kementerian lembaga 80-90 persen,” kata Bima.
Dengan minimnya peserta yang tidak lolos passing grade SKD, membuat sejumlah formasi kosong.
“Kita lihat hasil kelulusan SKD jauh dibandingkan tahun kemarin, namun bagi jabatan yang belum terisi belum ada kebijakan apapun, kita masih konsentrasi untuk pelaksanaan SKD karena belum selesai,” kata Bima.
Setelah itu, akan dievaluasi. Jika kekosongan jabatan bersifat masif dimungkinkan ada kebijakan.
“Jadi akan dilihat secara nasional, apakah kekosongannya masif atau tidak. Kalau masif mungkin akan ada intervensi kebijakan lagi, tapi kalau tidak mungkin kita akan coba untuk penerimaan CPNS 2020 di bulan September,” jelasnya.
Namun menurutnya, ada sejumlah daerah yang saat ini mengajukan permohonan ke BKN dikarenakan tingkat kelulusan yang rendah seperti Maluku Utara.
“Mereka sementara ini lagi mengajukan apakah bisa diisi nanti setelah SKD dengan perangkingan atau menunda formasi itu untuk penerimaan,” ujarnya.
Bima mengaku, setelah Kota Ambon ia akan melihat langsung SKD di Kabupaten Maluku Tengah yang sedang berlangsung. “Saya mau kesana sekarang bersama Kepala BKD Maluku ke sana sekaligus melihat sendiri proses seleksi di sana,” ujarnya. (S-39)
Tinggalkan Balasan