PIRU, Siwalimanews – Moderasi beragama adalah cara hidup untuk rukun, saling menghormati, menjaga roleransi tanpa harus memimbulkan konflik karena peredaban yang ada. Merujuk dari hal ini, maka Bimas Islam Kantor Agama Kabupaten Seram Bagian Barat menggelar sosialisasi tentang kampung moderasi beragama.

Sosialisasi menghadirkan narasumber Abidin Wakano serta diiuti oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, penyeluh agama, pimpinan majelis, ormas, dan unsur lainnya itu berlangsung di pelantaran salah satu penginapan di Kota Piru, Sabtu (8/7).

Plt Kepala Kantor Agama SBB Jafar Tuny dalam sambutanya menjelaskan, kampung moderasi adalah suatu istilah yang menggambarkan suatu daerah atau tempat dalam wilayah tertentu dalam satu desa yang masyarakatnya terdiri beberapa perbedaan atau agama.

Perbedaan dari aspek kepercayaan, keyakinan, agama, ras atau lainnya dengan penuh kesadaran menerima perbedaan yang ada, karena pemahaman terhadap keagamaannya yang moderat dengan sepenuh hati untuk dapat memberikan kemaslahatan diri, lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara sehingga tercipta kerukunan, toleransi, dan harmonis.

“Atas hal tersebut sehinga Desa Kamal ditunjuk sebagai kampung moderasi beragama, karena memliki tiga agama yakni Islam, Kristen Katolik, dan Protestan,” ujar Tuny.

Baca Juga: Inflasi Gabungan Kota di Maluku Lebih Tinggi dari Nasional

Untuk itu Tuny berharap, seluruh stakeholder yang ada di wilayah Kecamatan Kairatu Barat, untuk kemudian melangkah bersama, demi terciptanya Desa Kamal sebagai kampung moderasi beragama.

“Saya mengajak semuanya untuk bergerak bersama, berkomitmen bersama dan membangun pemahaman yang sama, sehingga dalam membangun dan mewujudkan kampung moderasi beragama yang menjadi tujuan bersama  tidak terjadi kesalahpahaman persepsi,” pinta Tuny.

Program ini kata Tuny, akan mencoba menyatukan berbagai perbedaan, terutama dalam hal agama atau kepercayaan untuk saling menghargai dan menjunjung toleransi.

Nantinya kampung moderasi beragama ini, bisa dijadikan sebagai role model di wilayah Kairatu Barat pada khususnya dan kabupaten SBB pada umumnya, mengenai indahnya rasa persatuan dalam berbagai perbedaan.

“Sosialisasi ini akan  terus dilakukan pada setiap kecamatan di SBB dengan menetapkan satu desa sebagai wilayah kampung moderasi beragama. Selain itu juga akan di launching kampung moderasi beragama secara serentak di seluruh Indonesia,” jelas Tuny.(S-18)