AMBON, Siwalimanews – Tak hanya melakukan kunjungan bersama ForkopImda pasca bentrok yang terjadi antara Negeri KariU-Ori dan Pelauw, Pangdam Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon, kembali memperlihatkan sisi kemanuasiannya sebagai bentuk keprihatinan terhadap korban bentrok.

Hal ini telihat dengan kembalinya Pangdam ke Pulau Haruku untuk melihat dan memberikan bantuan kemanusian secara langsung kepada warga Kariu yang ada di Negeri Aboru.

Dalam kunjungan yang berlangsung, Senin (31/1) Pangdam didampingi Ketua Persit KCK PD XVI Pattimura, Selly Richard Tampubolon serta sejumlah pejabat utama Kodam Pattimura.

Bertolak dari Pelabuhan Tulehu, dengan menggunakan Kapal AD 64, Pangdam beserta rombongan langsung menuju lokasi pengungsian di Gereja Bethel Aboru guna memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi akibat konflik antar desa tersebut.

Kegiatan dimaksud dilakukan untuk membantu dan berbagi kasih kepada warga Kariu yang sudah seminggu mengungsi di Aboru. Bantuan yang diberikan berupa beras, mie instan, pakaian layak pakai, selimut, mainan anak, serta sejumlah bantuan lainnya dari masyarakat.

Baca Juga: Foto Kapolsek Haruku di Konflik Ori-Kariu Viral, Ini Penjelasan Polda Maluku

Terlihat anak-anak sangat antusias dan senang dengan mainan yang mereka terima. Selain itu, Kodam juga mengadakan pengobatan gratis, memperkuat layanan  kesehatan dari Satgas Yonarhanud 11 yang sudah ada, agar dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih maksimal.

“Mereka sudah hampir seminggu lebih meninggalkan rumah, tentunya bantuan ini sangat dibutuhkan. Kodam Pattimura beserta Persit hadir disini untuk membantu para warga tersebut,” ujar Pangdam.

Kunjungan Pangdam yang kedua kalinya ini, selain memberikan bantuan, juga memberikan semangat serta memastikan, bahwa prajurit TNI-AD yang bekerja di lapangan efektif dalam membantu masyarakat.

“Saya juga ingin memastikan prajurit yang ditugaskan disini betul-betul dapat membantu masyarakat. Saya juga tidak sendiri, saya mengajak keluarga Kodam ke sini karena kita semua satu keluarga terkasih dan sangat bersimpati dengan kondisi saat ini,” ujar Pangdam.

Pada kesmepatan itu juga Pangdam mengakomodasi semua masukan masyarakat pengungsi, dan akan melaporkan kepada pimpinan dan pemerintah untuk bisa diambil langkah langkah selanjutnya.

Untuk diketahui, sebanyak 1370 warga Kariu atau 330 KK masih mengungsi di Aboru.  150 orang diantaranya merupakan balita dan 250 orang lansia. (S-45)