Kembali ke Zona Merah, Gustu Salahkan Masyarakat
AMBON, Siwalimanews – Baru saja masuk ke zona orange, Kota Ambon kembali ke zona merah penyebaran Virus Corona.
Masyarakat yang disalahkan oleh Pemkot Ambon dan gugus tugas sebagai pihak yang tak taat protokol kesehatan. Padahal gugus tugas sendiri tak transparan. Banyak warga divonis positif Covid-19, tetapi tidak pernah diberikan bukti hasil uji swab dari laboratorium.
Belum lagi temuan dugaan penyelewengan oleh tim unit Tipikor Satreskrimsus Polresta Ambon saat melakukan asistensi. Ketidakberesan yang terjadi membuat masyarakat tak percaya terhadap gugus tugas. Kondisi ini turut mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan.
“Penyebab Ambon kembali masuk zona merah, karena peningkatan kasus korban meninggal dunia akibat corona. Pada saat zona orange, tercatat dua warga Kota Ambon meninggal. Nah, ini sangat berpengaruh terhadap perubahan zonasinya,” kata Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler kepada wartawan di Ambon, Kamis (1/10).
Meskipun angka kesembuhan pasien Covid-19 semakin meningkat, namun ada pasien yang meninggal, sehingga mempengaruhi peta zonasi.
Baca Juga: Bahas Masalah Covid, Besok Komisi I Panggil DinkesDitanya penilaian berbagai kalangan, kalau gugus tugas tak becus bekerja, padahal anggaran puluhan miliar sudah dihabiskan untuk menangani Covid-19, Hadler mengklaim, gugus tugas sudah bekerja maksimal.
“Kalau dibilang kurang becus ya penilaian masyarakat, saya tidak tahu, tapi dari kita gugus rasa-rasanya sudah semua kita lakukan saya kira itu,” tandasnya.
Hadler menghimbau masyarakat agar jangan takut atau ragu untuk pergi ke rumah sakit guna memeriksa kondisi kesehatan.
Jangan tunggu sudah kritis baru pergi. Jangan takut dengan isu tidak benar, lebih baik segera ke rumah sakit untuk diperiksa. Mati itu Tuhan punya kuasa, tetapi, upaya manusia untuk menyelamatkan nyawa seseorang orang itu adalah ikhtiar,” ,” ujarnya.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengaku sangat menyayangkan Ambon kembali ke zona merah.
“Sampai dengan tanggal 26 September lalu, zona kita itu masih orange. Namun tanggal 27 September dia mengalami perubahan dan naik lagi ke Merah, “ ujarnya.
Lagi-lagi masyarakat yang disalahkan. Walikota mengatakan, Ambon bisa kembali ke zona orange tergantung dari kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
“Kota Ambon keluar dari zona merah dan kembali ke zona orange, semua kunci hanya ada di masyarakat. Dengan mendisiplinkan diri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19,” tandasnya.
Dikatakan, gugus tugas terus berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan mengontrol masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Setiap pagi, bahkan malam itu, tim pengendali tetap kerja di lapangan. Namun, kunci utama itu ada pada partisipasi masyarakat, terutama untuk disiplin,” ujarnya.
Hingga Kamis (1/10) bertambah lagi 31 kasus positif Covid-19 di Kota Ambon. “Penambahan hari ini 35 kasus terkonfirmasi, 31 kasus dari Kota Ambon,” jelas Ketua Harian Satgas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku.
Dengan penambahan 31 kasus ini, maka jumlah kasus Covid-19 di Kota Ambon sebanyak 2325 kasus, 1438 pasien sembuh dan 30 orang meninggal dunia. (Mg-6)
Tinggalkan Balasan