Kasus Dugaan Pembunuhan di Pantai Waituti Belum Terungkap
DOBO, Siwalimanews – Sebulan lebih sudah kematian Yosinta Teluwun (20) warga Desa Mesiang, Kecamatan Aru Tengah Selatan, belum juga terungkap.
Korban yang jenazahnya ditemukan di Pantai Waituti, Desa Durjela, berdasarkan hasil visum et repertum pada bagian tubuh seperti dahi dan kepala terdapat luka robek maupun benda tumpul, diduga kuat dibunuh.
“Namun, tidak ada saksi maupun barang bukti lainnya yang mengakibatkan pengungkapan kematian wanita ini belum ada titik terang,” ungkap Kasat Serse Polres Aru, Iptu Galu F Saputra kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (2/11).
Menurutnya, saat penemuan jenazah Teluwun, kondisinya sudah membengkak dan mengeluarkan bau yang diperkirakan sudah lebih dari tiga hari meninggal dunia.
Selain itu, pengembangan kasus kematian Teluwun ini juga lama, dikarenakan tidak ada saksi, begitupun tidak ada rekaman CCTV dari rumah atau toko yang bisa dipakai untuk menelusuri perjalanan korban.
Baca Juga: Sandiaga Bahagia, Sholat Jumat Sambil bagi Peci dan Sarung“Memang ada beberapa orang yang kita telah mintai keterangan, namun itu belum bisa dijadikan sebagai bukti,” ungkapnya
Saat ini kata kasat, pihaknya sementara menunggu hasil pemeriksaan handphone miliknya di laboratorium Polri Makassar terkait dengan percakapan maupun pesan WhatsApp.
“Kita harapkan semoga hasil pemeriksaan laboratorium tersebut dapat memberikan bukti baru guna menindaklanjuti penyebab kematian Yosinta Teluwun,” harap Kasat.
Untuk diketahui, Yosinta Teluwun (20) gadis asal Desa Mesiang, Kecamatan Aru Tengah Selatan ditemukan oleh Muin Sinamona (31) warga jembatan Labodo Kelurahan Siwalima dan Hadija Humanjini (21) warga Sipur Pantai, Kelurahan Siwalima yang hendak mengambil foto di kawasan Pantai Waituti Desa Durjela, Kecamatan PP Aru, Jumat (24/9) sekitar pukul 17.30 WIT.
Saat hendak mengambil foto, keduanya mencium bau busuk dan melihat kumpulan lalat, kemudian kedua saksi ini jalan menuju kumpulan lalat tersebut, dan tidak disangka ada sesosok mayat perempuan sudah dalam kondisi membengkak, serta celananya sudah melorot hingga lutut.
melihat kondisi tersebut kedua saksi kemudian melaporkan ke warga yang berada di tempat pengerjaan speed boad ketika keduanya hendak menuju ke Desa Wangel.
Laporan kedua saksi tersebut kemudian disampaikan ke pihak kepolisian dan sekitar pukul 18.00 WIT, Personel Sat Intelkam Polres Aru beserta unit Buser Polres Aru tiba di TKP dan lokasi penemuan mayat di pasang police line, sambil menunggu tim identifikasi Polres Aru untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah. (S-25)
Tinggalkan Balasan