AMBON, Siwalimanews –  Sekda Maluku Kasrul Selang menepis kritikan sejumlah kalangan terkait penutupan RSUD dr M Haulussy oleh Pemprov Maluku selama 14 hari.

Sejumlah kalangan menilai penghentian pengoperasian RSUD Haulussy membuat masyarakat kehilangan akses mendapatkan pelayanan kesehatan.

”Penutupan ini karena situasiaonal, makanya dilakukan penutupan sementara,” ujar Kasrul saat dikonfirmasi Siwalimanews melalui pesan WhatsAppnya, Rbau (13/5).

Kasul mengaku, dengan adanya tenaga medis terpapar membuat pemerintah harus mengambil kebijakan  dengan penutupan sementara RSUD.

“Memang tidak bisa kita bandingkan dengan daerah lain. RSUD kita kecil. Kalau ada yang terpapar, maka cepat sekali menular ke tenaga medis yang lain dan juga pasien,” ujar Kasrul.

Baca Juga: Direktur RSUD: tak Ada Pemotongan Hak Tenaga Medis

Kasrul yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Maluku ini menjelaskan, kebijakan yang diambil pemerintah daerah ini juga dalam rangka untuk pencegahan Covid-19.

”Tenaga kesehatan kita sangat sedikit dan terbatas, sehingga tidak bisa dibandingkan dengan daerah lain seperti Jakarta yang tenaga kesehatannya banyak,” jelasnya.

Terkait dengan pertimbangan untuk di pikirkan kembali soal penutupan RSUD, Kasrul mengaku, penutupan itu hanya dilakukan sementara.

“Inikan sementara guna mencegah penularan antara tenaga medis ke pasien dan sebaliknya, sehingga harus di tutup sementara,” tandasnya.(S-39)