PIRU, Siwalimanews – HUT Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat yang ke-69 dimeriahkan dengan karnaval budaya, Rabu (8/11).

Karnaval budaya tersebut diikuti oleh warga desa dan siswa-siswi tingkat SD hingga SMA. Selain karnaval juga dilaksanakan pameran ekonomi kreatif.

Penjabat Bupati Andi Chandra As’aduddin dalam sambutanya yang dibacakan Kepala Dinas Pariwisata James Kapuate mengatakan, karnaval budaya ini diselenggarakan dalam rangka HUT Waimital dan ini merupakan momen untuk menyatukan serta memperkuat tali silaturahmi.

“SBB memiliki berbagai macam kekayaan yang merupakan peninggalan dari nenek moyang kita, yang pastinya diturunkan kepada kita generasi penerus agar budaya itu tidak punah,” ujar bupati.

Karnaval budaya sekaligus perayaan HUT ke-69 Waimital ini juga menurut bupati, untuk menyatukan dan memperkuat tali silaturahmi antara sesama, sebab dalam kondisi yang lebih spesifik, SBB merupakan suatu entitas daerah yang didiami berbagai macam etnik seperti, Jawa, Batak, Bugis, Makassar dan sebagainya, sehingga kerukunan tetap dijaga seutuhnya.

Baca Juga: Advokasi dan KIE Kunci Keberhasilan Keluarga Bahagia

Event karnaval dan pameran ekonomi kreatif selain bertujuan untuk memeriahkan HUT Desa Waimital menurut bupati, juga dapat menjadi media untuk membangun animo generasi muda dalam menggali, mengenali dan memahami nilai-nilai budaya tradisi adat di Kecamatan Kairatu yang syarat dengan kearifan tata nilai yang khas, serta membangkitkan ekonomi kerakyatan, melalui kreatifitas dalam menciptakan produk-produk ekonomi kreatif.

Karnaval budaya ini harus dimaknai sebagai sebuah momentum untuk memperat tali silaturahim diantara Waimital dan sekitarnya, juga untuk menguatkan rasa persatuan dan kesatuan diantara masyarakat, sehingga tidak akan mudah terpecah belah.

Kegitan ini juga akan memberi dampak pada generasi penerus untuk mengenal, budaya yang dimiliki, dibalut dalam perjalanan yang menggembirakan.

“Hari ini, kita merefleksikan bagaimana perjalanan budaya yang masih kita pegang erat dan wajib kita turunkan kepada generasi selanjutnya, agar tetap terjaga dengan baik ditengah perkembangan teknologi yang dapat menggerus kearifan lokal yang kita miliki,” ucap bupati.

Untuk itu bupati berharap, pelaksanaan event karnaval budaya yang telah dilakukan untuk ketiga kalinya ini, jangan hanya dilaksanakan sebagai kegiatan seremonial belaka dalam rangkaian memperingati HUT Desa Waimital, tetapi hendaknya setiap tahun dievaluasi pelaksanaannya, terutama dalam hal sasaran dan manfaat yang akan dicapai.

“Itu semua dilakukan harus dievaluasi dengan melihat indikator seberapa banyak tingkat partisipasi organisasi kesenian dalam melestarikan nilai-nilai tradisi melalui karnaval budaya,” pinta bupati.(S-18)