AMBON, Siwalimanews – Menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah, untuk menyempurnakan rukun Islam yang kelima, merupakan impian setiap umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan Maluku khususnya.

Demi memudahkan masyarakat yang ingin pergi haji ataupun yang ingin melakukan wisata rohani, maka PT Pegadaian menghadirkan solusi dengan sejumlah program yang akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan porsi haji dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.

Pimpinan PT Pegadaian Cabang Ambon Imanuel Manuputty, dalam media gathering yang berlangsung di The Gade Café, Jumat (30/9) kemarin mengaku, Pegadaian memiliki program Arrum Haji atau tabungan Haji Pegadaian, program ini adalah salah satu produk pembiayaan untuk mendapatkan porsi ibadah haji,  yang mana program ini, menggunakan emas 3 gram sebagai jaminan pelunasan biaya haji dengan jangka waktu yang ditentukan dan diinginkan masyarakat, antara 1-5 tahun, dengan nominal tabungan atau cicilan berfariasi, namun terjangkau.

“Selain Haji besar, ada juga Haji kecil atau Umroh, dan untuk Kota Ambon atau Maluku sendiri, baru jalan dari internal Pegadaian sendiri, ini dilakukan agar kita bisa mengetahui, apa saja yang kurang, kemudian kita perbaiki, sebelum program ini dibuka untuk masyarakat umum,” jelasnya.

Selain Arrum Haji kata Mnauputty, terdapat juga program Arrum Safar yang diperuntukan bagi masyarakat non Muslim atau beragama Kristen yang ingin melakukan wisata rohani ke Yerusalem,  dan juga masyarakat dari agama-agama lainnya, seperti Hindu, Budha dan lainnya yang ada di Maluku.

Baca Juga: Jelang Pelaksanaan Operasi Zebra, Polda Maluku Gelar Latpraops

“Kalau basudara tabung diluar harus punya 25 juta misalnya, di Pegadaian cukup 3 gram emas, kemudian dicicil sampai jangka waktu sesuai keinginan, ada 1-5 tahun, yang terendah cicilan Rp670 ribu  selama 5 tahun dan tertinggi bisa Rp1 juta lebih/bulan,” bebernya.

Menurutnya, ini dilakukan mengingat waiting list, atau daftar tunggu naik haji yang bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun, mendasari PT Pegadaian untuk meluncurkan program-program dimaksud.

“Sebelum dilepas ke umum, program-program ini akan dijalankan oleh internal pegadaian, jadi karyawan-karyawan pegadaian menabung untuk menjalankan program-program itu. Tujuannya agar kita juga bisa melihat apa yang kurang untuk kita perbaiki, sebelum nantinya masyarakat umum, yang menjalankannya,” tandas Manuputty.(S-25)