MASOHI, Siwalimanews – Walaupun tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah bersama TNI/Polri serta dibantu masyarakat serta petugas Balai Taman Nasional Manusela melakukan upaya pemadaman, namun kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah masih masih sulit untuk diatasi.

Bahkan titik api terus menjalar dan mengancam ekosistim hutan serta perkebunan rakyat di kawasan tersebut. Kebakaran hutan dan lahan yang sangat parah terjadi di dua Negeri di kecamatan ini, yakni Negeri Hurale dan Saleman.

“Kejadian sudah sejak awal September, namun sampai sekarang titik api masih ditemukan dan upaya pemadaman masih terus dilakukan,” ujar Kepala BPBD Maluku Tengah, Bob Rahmat yang dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya Senin (16/9).

Menurutnya, upaya pemadaman masih terus dilakukan, baik oleh tim BPBD Malteng, pihak TNI/Polri serta masyarakat dan petugas taman nasional, namun masih saja sulit untuk mengendalikan nyala api, sebab toporgrafi wilayah hutan yang curam dan menanjak disertai angin kencang menyulitkan pemadaman, ditambah lagi dengan peralatan pemadaman yang tidak memadai sehingga tak mencapai titik api,” ungkap Rahmat.

Agar api tak lagi menjalar ke lokasi lain terutama lahan milik warga, maka Rahmat berharap, masalah kebakaran hutan dan lahan ini dapat menjadi perhatian semua pihak terkait, agar upaya pemadaman api dapat diatasi secara parmanen,” harapnya.

Baca Juga: KRI KERAPU- 812 Dukung Ekspedisi Bank Indonesia

Untuk diketahui kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan ini sudah menghanguskan kurang lebih 500 hektar, dari total tersebut 35 hektar diantaranya lahan milik warga yang didalmnya terdapat tanaman seperti pisang, sagu, cengkih, pala dan durian, langsa, kelapa dan lain sebagainya. (S-36)