AMBON, Siwalimanews – Berdasarkan data dari epilog di dunia ini ada 7.168 bahasa, 718 bahasa di Indonesia, dan 70 bahasa daerah terdaftar oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku dan 62 dipetakan dalam peta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI.

“Dari penghitungan lengkap dan dalam menghitung angka-angka itu terus mengalami penurunan bahkan akan tercatat menurut peneliti Amerika 60 sampai 80 persen bahasa di dunia ini ada pada level hampir punah,” jelas Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Kity Karisina, dalam sambutannya saat membuka  Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Maluku Tahun 2023, yang berlangsung di Hotel Marina, Rabu (22/11).

Dikatakan, yang harus dilakukan agar Bahasa tersebut tidak punah, salah satunya dengan melakukan Festival Tunas Bahasa Ibu yang dilakukan untuk menguatkan Pembangunan Bahasa daerah dan sebagai cara untuk menghidupkan Hasrat dan minat penutur Bahasa daerah untuk menggunakan bahasanya.

“Kantor Bahasa Provinsi Maluku telah melaksanakan FTBI di tingkat kabupaten dengan memperlihatkan hasil pembelajaran ekstrakurikuler melalui tujuh mata kegiatan kreatif berbahasa daerah yang dilombakan yaitu menulis dan membaca puisi, menulis cerpen, berpidato, bernyanyi, lawakan Tunggal atau stand up comedy, mendongeng dan menulis surat,” beber Karisina.

Ditambahkan, ditahun 2023 ada lima bahasa yang direvitalisasi yakni bahasa Seram, Bahasa Tarangan Barat, Bahasa Kei, Bahasa Yamdena dan Bahasa Buru, dengan pesertanya berjumlah 124 orang baik di tingkat SD maupun SMP.

Baca Juga: Miris! APBD 2024 Dipakai Bayar Hutang SMI

Festival Benteng Victoria

Selain itu, juga akan digelat Festival Victoria tahun 2023 yang bertujuan, mendorong perdamaian antar umat beragama di Kota Ambon serta Provinsi Maluku melaui rekonsiliasi damai; menyinergikan stakeholder kebudayaan di Kota Ambon guna mendukung Ambon sebagai kota berbasis musik oleh Unesco melalui pentas musik; mendukung ketahanan pangan, baik pangan tradisional maupun pangan kontemporer dengan cara memberikan wadah bagi pelaku UMKM pada bidang terkait untuk menjajakan pangan buatan mereka dan menampilkan simulasi teknik pembuatan pangan tersebut di depan konsumen serta mematik semangat inovasi teknologi yang diwujudkan dalam pameran teknologi pertahanan  dan keamanan oleh Denkav 5/BLC dan semangat untuk menguatkan ketahanan budaya baik berupa yang bersifat nonbedawi seperti kesenian dan permainan tradisional di Kota Ambon melalui medium ekshibisi.

“Dalam penyelenggaraan festival tersebut, BPK XX berkolaborasi dengan Kantor Bahasa Provinsi Maluku juga melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Provinsi Maluku. Kedua festival disinergikan menjadi satu acara yang utuh dengan mengusung tema Harmonisasi Nada, Budaya, dan Bahasa dalam bingkai kebinekaan, pada Sabtu 25 November di Lapangan Merdeka Ambon,” ungkap Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XX, Dody Wiranto, di sela-sela pembukaan Festival Tunas Bahasa Ibu Provinsi Maluku Tahun 2023, yang berlangsung di Hotel Marina, Rabu (22/11).

Dikatakan, kolaborasi dari kedua festival ini berbentuk pagelaran budaya Maluku yang kaya dengan pengisi acara yaitu sanggar-sangar seni yang akan menampilkan tarian dan musik tradisional. Selain itu terdapat pula wahana permainan tradisional gici-gici dan lemon tipis.

“Selain penampilan kesenian tradisional festival tersebut akan ada pameran yang menjelaskan secara umum sejarah pra kolonial masa Islam dan masa kolonial di Maluku, Di pameran yang sama program-program yang telah dilaksanakan BPK XX selama periode tahun berjalan diperkenalkan kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian BPK XX terhadap ekonomi Maluku,” katanya. (S-08)