Kakak Beradik Ditemukan Tewas di Gunung Botak
NAMLEA, Siwalimanews – Dua kakak beradik, Jamaludin Tekandar (33) dan Yusril Muksin (17), ditemukan tewas di dalam bekas lubang galian tambang emas Gunung Botak, Desa Wamsalit, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Kamis (22/10) malam.
Kapolres Pulau Buru, AKBP Egia Febri Kusumawiatmaja melalui Paur Humas Polres Pulau Buru, Aipda MYS Djamaluddin kepada Siwalimanews, Jumat (23/10) menjelaskan, kedua kakak beradik ini terindikasi kuat tewas kehabisan oksigen saat berada di dalam lubang galian eks tambang emas.
Pasalnya, pada tubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan. Jenazah kedua korban juga tidak diotpsi dan telah dikebumikan di tempat tinggal mereka Desa Penulis, Kecamatan Waelata unit 17.
“Pihak keluarga melakukan penolakan otopsi dan pihak keluarga tidak keberatan atas meninggalnya kedua almahrum,” jelasnya.
Kedua korban meninggal dunia juga bukan Penambang. Tujuan korban hanya ingin mengambil kayu/papan yang berada dalam kolam bekas pertambangan yang sudah tidak di gunakan lagi.
Baca Juga: TMMD ke-109 Ditutup, Dandim 1506 Serahkan Naskah Hasil KerjaSementara menurut Mira Belen (41), istri almarhum Jamaludin Takendar, menuturkan kalau suami bersama adiknya pamit keluar rumah pada, Rabu lalu (21/10), pukul 17.00 WIT.
Keduanya pergi ke bekas tambang GB untuk untuk mencari kayu dan papan yang ditinggal para penambang. Namun keduanya tidak pernah kembali ke rumah, sehingga ia berinisiatif mencari suami dan adiknya ke eks tambang.
“Saat mencari suaminya, Mira mengajak Muhammad Adnan Arfa, (41), untuk bersama melakukan pencarian. Keduanya lalu mendatangi pos aparat keamanan yang bertugas di puncak Gunung Botak,” tuturnya .
Sebelum tiba di pos jaga, saat melewati kawasan gunung batu, Mira meminta Arta untuk mencari suaminya di salah satu bekas lubang galian yang terletak di pinggir jalan.
Ia berfirasat jelek, dan mencurigai kalau suaminya mungkin saja memasuki lubang tersebut, karena di sana terlihat banyak kayu dan papan yang masih layak digunakan.
Saat menengok ke kolam tersebut, Arta mengaku melihat sesosok manusia yang tersangkut pada sebatang kayu dalam kedalaman kurang lebih tujuh meter.
“Melihat sosok manusia dalam lubang kita kemudkan lapor ke pos jaga aparat keamanan,” ucapnya.
Kapolsek Waeapo Ipda Zainal bersama personil Polsek Waeapo tiba di TKP dan melakukan olah TKP. Petugas lalu melakukan langkah evaluasi dan menemukan kedua korban berada di dalam lubang namun telah meninggal.
Kedua korban kemudian dievakuasi oleh personil gabungan dan masyarakat serta melibatkan keluarga korban dari dalam kolam mengunakan tali serta alat bantu udara dengan berupa blower agar bisa masuk ke dalam kolam. (S-31)
Tinggalkan Balasan