AMBON, Siwalimanes – Setelah mengeluarkan kebijakan memberikan pendidikan kepada juru parkir beberapa waktu lalu dengan menghabiskan anggaran puluhan juta, Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon Robby Sapulette mengeluarkan kebijakan kontroversial lagi.

Kali ini becak yang menjadi sasaran empuk. Dinas Perhubungan menilai dengan kondisi Kota Ambon saat ini memang sudah semestinya becak dihilangkan.

“Bagi saya memang Kota Ambon sudah seharusnya becak dihilangkan. Tapi dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi masyara­kat, masih kita pikirkan lagi,” jelas Sapulette kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Rabu (15/9).

Menurutnya sampai dengan saat ini kebijakan tersebut belum menjadi perencanaan panten yang kemungkinan pelaksanaannya di tahun ini atau tahun depan.

Untuk saat ini, yang baru dilaksanakan adalah kenaikan tarif dan kemudian akan dilaksanakan pembatasan usia kendaraan, serta perampingan trayek dan akan ada sistem barcode di dalam angkutan umum.

Baca Juga: Rabu, UKIM Tetapkan Calon Rektor

So far sejauh ini belum ada kebijakan itu (hilangkan becak di Ambon-red),” akuinya.

Terkait dengan keberadaan becak di jalan AY Patty dirinya mengakui ini soal perilaku masyarakat khususnya pengayuh becak itu sendiri.

“Seperti di jalan AY Patty yang bebas becak, tapi ternyata kadang kala juga ada yang coba-coba terobos masuk. Kita benahi secara bertahap, step by step Sehingga semuanya bisa tertib,” tandasnya. (S-52)