SEMASA berkuasa, Richard Louhenapessy leluasa mengatur berbagai proyek, sebagaimana yang diindi­kasikan oleh Komisi Pem­be­rantasan Korupsi.

Dua dinas yang jadi lum­bungnya adalah Dinas Ke­sehatan dan Dinas Perda­gangan. Kadisnya tentu saja orang dekat dan patuh serta mau diatur oleh sang bos.

Adalah Wendy Pelupessy, oleh RL dipercayakan memegang jabatan Kepala Dinas Kesehatan. Wendy naik dengan kontroversi, pasalnya, pada dinas itu masih ada beberapa sejawatnya yang lebih senior dari segi kepangkatan.

Kontroversi lain adalah, lazimnya jabatan Kepala Dinas Kesehatan, selalu diisi oleh dokter umum yang senior. Namun Wendy yang adalah dokter gigi, bisa menempati posisi tersebut.

Kuat dugaan Wendy duduk di posisi itu tidak lepas dari lobi suaminya, Afras Pattisahusiwa, politisi PPP Maluku, yang adalah pendukung utama pasangan Richard Syarif.

Baca Juga: Walikota: Pimpinan OPD Disuruh Baru Kerja

Hal itu lalu dibenarkan salah satu sohib Afras di PPP Maluku. Kepada Siwalima di sela-sela pelantikan sejumlah SKPD di Hotel The Natsepa Sabtu (13/10) tahun 2018.

Memang, jauh sebelum terpilih kedua kalinya, RL sudah berjanji ke Afras untuk mengakomodir Wendy di pos itu.

“Itu jauh hari sudah deal,” kata sumber itu, sembari minta namanya tidak ditulis.

Konon di tempat itu, RL bebas memainkan perannya mengatur jual beli proyek, tentu saja dengan dukungan penuh dari Wendy.

Sumber Siwalima yang dekat dengan KPK menyebutkan, pada dinas yang dipimpin Wendy ini, KPK menemukan banyak bukti dan juga aliran dana.

Bahkan dari aliran dana itu, ada yang mengalir ke salah satu anak RL.

Menurut sumber yang enggan namanya dipublish, dana yang masuk ke rekening anaknya RL itu ditransfer oleh rekanan yang selama ini mengerjakan proyek alat kesehatan (alkes) di dinas yang dipimpin Wendy.

Wendy tercatat sebagai salah satu kepala dinas yang paling sering diperiksa KPK dalam kasus RL.

Lembaga anti rasuah itu bahkan juga menggeledah kantornya, Kamis (19/5) di kawasan Valantein untuk mengambil bukti. Dari sini, KPK membawa empat koper yang diduga berisi dokumen penting.

Nyaris Pensiun

Cerita Wendy, mirip-mirip dengan Sirjohn Slarmanat yang menjabat Kadis Perdagangan.

Di pos ini, Slarmanat banyak mengamankan kepentingan RL. Konon tempat ini tidak banyak dilirik, bila dibanding dengan dinas basah lain yang selalu jadi sorotan publik.

Slarmanat dilantik RL, Senin (5/4) tahun 2021, nyaris bertepatan dengan usia pensiunnya.

Slarmanat yang saat itu berusia 56 tahun, semestinya memasuki masa pensiun, namun oleh RL dia dilantik menjadi kapala dinas. Dengan demikian, usia pensiunnya bertambah empat tahun, karena sudah menyandang eselon 2, dimana usia pensiunnya 60 tahun.

Di Dinas ini, konon banyak proyek yang tidak banyak diketahui rekanan.

Umumnya proyek-proyek tersebut, sudah dikapling-kapling oleh anaknya RL. “Anaknya yang mengatur semua,” ujar salah satu pegawai wanita pada dinas yang dipimpin Slarmanat.

Dia lalu menyebutkan proyek pasar darurat yang dibuat di sebagian trotoar, adalah proyek siluman Slarmanat dan anaknya RL.

“Itu proyek besar, yang atur pak Slarmanat,” ujar sumber yang minta namanya jangan ditulis itu.

Siwalima mengkonfirmasi soal jual beli proyek di dinas yang dipimpinnya, Wendy dan Slarmanat, namun hingga berita ini naik cetak, belum ada respons dari keduanya. (S-05)