AMBON, Siwalimanews – Meikyal Pontoh akhirnya digusur dari ja­batannya sebagai Kepala Dinas Kese­hatan, oleh Gubernur Maluku, Murad Is­mail.

Pergantian Pontoh yang mendadak itu diduga karena jumlah kasus terkonfirmasi di Maluku terus alami kenaikan, bahkan sempat terjadi sejumlah kasus peram­pas­an jenazah maupun penanganan pasien yang tidak benar, sehingga banyak keluarga yang tidak terima.

Pontoh dilantik bersamaan dengan beberapa pejabat eselon III, oleh Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno, berdasarkan keputusan Gubernur Maluku Nomor: 325 tahun 2021 tanggal 5 Juli, di lantai VII Kantor Gubernur, Rabu (7/7).

Pontoh selanjutnya mengisi jabatan baru sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku.

Lalu apa yang membuat Pontoh harus digusur dari jabatannya? Sumber Siwalima di kantor gubernur mangaku, selama ini Pontoh mengelola sendiri seluruh proyek yang ada di dinasnya, tanpa diketahui oleh gubernur.

Baca Juga: BMKG: Cuaca Ekstrem Diperkirakan Hingga 11 Juli

“Ada ratusan miliar di dinas itu dan semuanya gubernur tak tahu,” kata sumber yang minta namanya jangan ditulis itu.

Pontoh sendiri enggan berbicara kepada pers. Usai mengikuti pelantikan, Pontoh mengunci mulutnya rapat-rapat dan tak mau berkomentar.

Eselon III

Pejabat eselon III dan empat lain yang ikut dilantik bersamaan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Maluku Nomor: 326 tahun 2021 tertanggal 5 Juli yakni Sekretaris Dinas PUPR Meiskel Saiya.

Saiya sebelumnya menjabat sebagai Kabid Sumber Daya Air pada Dinas PUPR Maluku menggantikan pejabat lama Raden Affandy Hasanussi.

Banyak pegawai PUPR yang meragukan kemampuan Saiya, lantaran jam terbangnya di PUPR sangat minim.

“Dia itu baru diangkat sebagai PNS tahun 2005. Karenanya saya bilang kalau dia punya pengalaman di PUPR sangat minim,” ujar salah satu pegawai PUPR kepada Siwalima, usai mendengar kalau Affandy digeser dari jabatannya.

Affandy dimutasikan ke jabatan baru sebagai Kabid Reformasi Birokrasi dan Akuntabilitas Kinerja pada Biro Organisasi Setda Maluku. Sebelumnya jabatan yang dijabat oleh Affandi itu diemban oleh Muhammad Syukur Assel.

Muhammad Syukur Assel kemudian dimutasikan sebagai Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik pada Bidang Kesbangpol Maluku. Jabatan lain yakni Ferlly Patricia Kho yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Pemasaran, Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Hubungan Antar Lembaga pada Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Maluku dimutasikan sebagai Kasubag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada Sekretariat Dinas Pariwisata Maluku.

Selanjutnya, Marlen Tinting yang sebelumnya hanya sebagai staff biasa kini dipercayakan menjabat sebagai Kasi Pemasaran, Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Hubungan Antar Lembaga pada Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Maluku.

Kemudian Ineke Theresia Samua yang sebelumnya sebagai staff biasa kini dipercayakan sebagai Kasubag Kepegawaian dan Umum pada Sekretariat Dinas Pariwisata Maluku dan Rahmadi Bandjar juga staff biasa dipercayakan sebagai Analisa dan Strategi Pemasaran pada Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Maluku.

Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Gubernur Barnabas Orno saat melantik para pejabat tersebut menga­takan, pelantikan merupakan kelanjutan dari kebijakan penataan birokrasi. (S-39)