AMBON, Siwalimanews – Kepala Biro Admi­nistrasi Setda Malu­ku Melky Lohy, kem­bali terpapar Covid-19, usai men­jalani swab polymerase chain reaction, di RSUD dr M Hau­lussy, Selasa (6/5).

Setelah divonis ter­papar Corona, Lohy yang tahun lalu juga pernah diserang virus yang sama, me­ngamuk di RSUD.

Sumber Siwalima di RSUD mengata­kan, Lohy menghujat petugas rumah sakit lantaran tidak mela­ya­ninya dengan baik padahal dirinya adalah pejabat publik.

“Saya ini pejabat di provinsi, ke­napa dilayani seperti ini,” kesalnya.

Selanjutnya kepada petugas RSUD Lohy mengaku kalau dia tangan kanan gubernur Maluku, jadi harus dilayani dengan baik.

Baca Juga: Masuk Ambon Wajib Swab PCR

“Saya ini tangan kanan Murad Ismail, masa diperlakukan seperti begini,” tambah Lohy.

Dirinya bahkan menuntut pelayanan yang setara dengan yang diberikan kepada Sekda Kasrul Selang. “Saya ini pajabat daerah. Kenapa pak Kasrul bisa saya nggak bisa,” ujar Lohy dengan nada tinggi

Namun petugas RS tetap mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan sudah sesuai protokol kesehatan dan tidak memandang status sosial seseorang.

Kejadian ini menjadi tontonan putugas, pengunjung dan para pasien di rumah sakit, karena nada suara Lohy cukup keras terdengar.

Warga yang menyaksikan tidak berani melerai karena Lohy terlihat emosi. Mereka bahkan heran kenapa pejabat publik mau dilayani dengan baik lalu bagaimana dengan masyarakat biasa apakah akan diperlakukan sama.

“Katong heran saja, pejabat publik harusnya jadi contoh, bukan marah-marah dan bawa-bawa nama gubernur dan sekda,” ujar Johan, salah satu pengunjung rumah sakit kepada Siwalima, Rabu (7/7) siang.

Johan melanjutkan, RSUD Hau­lu­ssy itu milik bersama, siapapun ha­rus dilayani dan diperlakukan sama.

Kami berharap pejabat seperti ini dievaluasi dan diberi sanksi oleh pim­pinan, ujar Johan kepada Siwalima.

Dihubungi terpisah, Lohy membe­narkan kalau dirinya terpapar virus corona. “Ini genap 1 tahun saya terpapar kedua kalinnya. Di tahun lalu saya dinyatakan positif pada 5 Juli, dan ditanggal yang sama, tahun 2021 saya juga terpapar,” jelas Lohy.

Ditanya kenapa dirinya marah-marah dan mengeluarkan ancaman kepada petugas rumah sakit, dia mengaku kesal karena hasil PCR belum keluar dan tidak dilayanan dengan baik.

“Saya sudah tunggu terlalu lama untuk hasil PCR, saya marah sudah, tapi habis itu saya pulang, saya baik-baik saja, doakan supaya cepat sembuh,” pintahnya.

Ditanya dirinya terpapar dari siapa, Lohy mengaku kalau dua pona­kannya juga memang sudah terpapar Covid sebelumnya yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggalnya. “Mungkin dari ponakan karena mereka berdua lebih dulu terpapar dan karantina di rumah,” tandas Lohy. (S-39)