AMBON, Siwalimanews – Di tahun 2020, jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Maluku mengalami penurunan, dimana pada pada tahun 2019 kemarin, jumlah kasus ada pada angka 565 kasus, namun ditahun ini turun menjadi 396 kasus.

Dengan demikian, secara akumulatif jumlah kasus HIV/AIDS di Maluku selama setahun (2019-2020) berjumlah 961 kasus. Sementara angka kasus dar 1 Oktober hingga 1 Desember 2020 tercatat sebanyak 396 kasus dengan rincian 342 HIV dan 54 AIDS.

“Untuk angka akumulatif kasus HIV/AIDS sejak tahun 1994 sampai Oktober 2020 terdapat sekitar 6.482 kasus,” rinci Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Hengky Birahy dalam keterangan persnya di aula dinas tersebut dalam rangka Hari AIDS se-dunia, Selasa (1/12).

Ia merincikan, untuk kasus HIV/AIDS di Kota ambon tahun 2020 sebanyak 226 kasus. Angka ini uga turun dibandingkan di tahun 2019 sebanyak 309 kasus. Untuk Kabupaten Malteng sedikit alami peningkatan, dimana sebelumnya terdapat 37 kasus di 2019, namun di tahun 2020 naik menjadi 42 kasus.

Kabupaten Buru, sebelumnya terdapat 12 kasus, ditahun 2020 hanya 5 kasus. Kabupaten Malra ditahun 2019 terdapat 69 kasus di tahun ini, hanya terdapat  16. Kabupaten MTB sebelumnya 41 kasus di tahun 2019 di tahun 2020 terdapat 42 kasus.

Baca Juga: 5 Langkah Pencegahan Penyakit HIV/AIDS

“Untuk Kabupaten Aru alami peningkatan dimana di tahun 2019 berjumlah 9 kasus di tahun ini naik cukup signifikan jadi 25 kasus,” cetusnya.

Kabupaten SBB awalnya terdapat 27 kasus di tahun 2020 hanya terdapat 3 kasus. Kabupaten SBT sebelumnya 12 kasus ditahun 2019 di tahun ini hanya terdapat 4 kasus.

Kota Tual ditahun 2019 terdapat 26 kasus HIV/AIDS di tahun ini hanya 15 kasus, sementara Kabupaten MBD sebelumnya 17 kasus ditahun 2020 hanya 14 kasus. Sedangkan untuk Kabupaten Buru Selatan ditahun 2019 terdapat 6 kasus di tahun ini terdapat 4 kasus.

“Penurunan jumlah kasus HIV/AIDS ini kemungkinan juga dipengaruhi oleh adanya situasi pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Selain itu, untuk layanan konseling dan testing sukarela terdapat 112 faskes, yang terdiri dari 13 rumah sakit, 97 puskesmas, 1 Balai Kesehatan dan klinik swasta. Sementara untuk perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) terdapat 11 UPK  dan 7 rumah sakit dan  3 puskesmas. (Cr-5)