AMBON, Siwalimanews – Sejumlah juru parkir di Kota Ambon khususnya di tiga lokasi yang kini dikelola oleh Dinas Perhu­bu­ngan Kota Ambon, yakni di kawasan A M Sangadji, A Y Patty dan Ponegoro menolak diambil alih pihak ketiga

Diketahui, sejak Maret 2023 lalu tiga kawasan ter­sebut telah dikelola kembali oleh Dishub Kota Ambon, namun belaka­ngan sesuai instruksi Ka­dis Perhubungan Kota Ambon, Robert Sapulette kawasan itu akan kembali dilelang untuk dikelola oleh pihak ketiga.

Menyikapi hal ini, sejumlah juru parkir di Kota Ambon mememinta Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena dan Kepala Dinas Per­hubungan, Robert Sapulette untuk mempertimbangkan pengalihan tersebut.

Menurut mereka, jika lokasi ter­sebut diambil alih oleh pihak ketiga maka selaku jukir, akan semakin tertekan dalam bekerja.

Hal ini karena pihak ketiga tidak mau tahu dengan target per hari yang telah ditentukan. Bahkan jika tidak tercapai target per hari, para jukir diharuskan menutupi kekura­ngan itu bagaimanapun caranya.

Baca Juga: Sultana Duta Pariwisata SBT

“Saya sudah bekerja lama, su­dah tahunan jadi sebelum kawa­san ini dikelola oleh Dishub, itu oleh pihak ketiga dulu, dan baru-baru ini kembali diambil alih oleh Dishub. Dan sepanjang Dishub yang kelola ini, kita jukir justru tidak tertekan, sehingga kita juga me­rasa dihargai. Berbeda dengan pihak ketiga sebelumnya, kalau kita tidak capai target per hari, maka itu kita yang harus nombok, entah bagaimana caranya harus menu­tupi sesuai target, meski kita korban tidak bawah pulang untuk ke­luarga,” turur salah satu Jukir ber­nama Hefty kepada Siwalima di Ambon, Rabu (14/6)

Hal yang sama juga disampai­kan Jukir lainnya Dimas, bahwa Pe­merintah Kota Ambon dalam hal ini penjabat Walikota dan Kadishub agar mempertimbangkan pengali­han pengelolaan yang infor­masi­nya akan dilakukan pelelangan dalam waktu dekat ini. Karena jika itu terjadi, Jukir di tiga lokasi itu akan sangat dirugikan, karena ter­paksa harus bekerja ekstra untuk mencapai target. Sementara da­lam kondisi-kondisi tertentu, se­perti hujan dan lainnya, perparkiran akan sepi karena pengendara me­milih di rumah ketimbang keluar, dan kondisi ini yang sementara dirasakan Jukir saat ini, dimana Ambon dalam musim penghujan.

“Selain itu, masing-masing areal itu kan berbeda, ada yang arealnya kecil ada yang arealnya besar, ada yang areal hanya fokus pada sepeda motor saja tidak untuk mobil, sehingga pendapatan per hari juga kadang tidak menentu bahkan tidak capai target yang ditentukan per hari. Dan kalau itu diambil alih oleh pihak ketiga, maka kita Jukir akan tertekan, karena kalau tidak capai, maka besoknya kita harus capai lebih target untuk bisa tutupi kekurangan hari kemarin,” sebutnya.

Hal ini tambah dia, justru ber­beda dengan Dishub Kota Ambon dan segala sesuatu tidak dipak­sakan.

“Mereka di Dishub tahu rejeki hari ini tidak selalu sama dengan hari kemarin, dan kita lebih terbuka, lebih enjoy kalau dengan dinas,” katanya sembari meminta agar perparkiran di tiga lokasi itu tidak diambil alih oleh pihak ketiga. (S-25)