NAMLEA, Siwalimanews – Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Buru Nani Rahim, mengungkapkan tingkat insedentil rapid test bereaksi positif di daerah ini cukup tinggi.

Ia membeberkan, dengan tingkat insedentil yang tinggi ini, maka satgas akan mengambil langkah-langkah strategis dan terukur untuk menyikapinya. Salah satu langkah yang dilakukan dan telah dibahas dalam rapat, yakni dengan melakukan pemeriksaan massal.

“Untuk itu, saat ini satgas seementara melakukan permintaan pembelian alat rapid test,” ungkap Nani kepada Siwalimanews di Namlea baru-baru ini.

Menurutnya, pemeriksaan secara massal, tidak dilalukan secara menyeluruh kepada semua warga,  melainkan diambil sampel secara acak di pemukiman penduduk dan di kerumunan orang, seperti di pasar dan tempat-tempat keramaian lainnya.

“Jadi akan kita pilih secara acak untuk mengetahui seberapa besar insiden dari Covid-19 yang ada di Kabupaten Buru dengan melihat semakin hari semakin bertambahnya kasus positif dengan menggunakan rapid test,” ungkap Nani.

Baca Juga: Ditpolairud bagi Sembako dan Masker kepada Nelayan

Dikatakan, stok rapid test yang ada ini tinggal sedikit. Alat yang dibeli dari perusahan buatan Korea Selatan ini tingkat akurasinya di atas 80 persen.

Dengan adanya salah satu pasien asal Buru yang positif yang kini diberi status pasien 16 yang kini sedang menjalani masa penyembuhan di Ambon, maka diharapkan kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Buru untuk melihat ini sebagai suatu masalah yang harus mendapat perhatian.

“Kenapa demikian, karena selama ini himbauan pemerintah seakan-akan dianggap angin lalu,” ujar Pada kesempatan itu Nani mewanti-wanti, dengan melihat semakin hari bertambahnya kasus positif versi rapid test , ini menggambarkan besarnya masalah Covid-19 yang terjadi di Buru. Untuk itu, masyarakat diharapkan untuk saling membantu tenaga kesehatan, dan diri sendiri dengan mengikuti semua saran dan himbauan dari pemerintah yakni di rumah saja, tidak keluar rumah kalau tidak penting, tidak berkerumun serta terapkan pola hidup bersih dan sehat.

Untuk diketahui dari 17 kasus positif di Maluku, Kabupaten Buru telah menyumbang satu pasien yang tercatat sebagai pasien dengan kasus 16. Pasien itu adalah mahasiswa asal NTT yang datang dari Jakarta berlibur di Buru.

Selain itu beberapa rekan seperjalanan dengan  pasein ini juga berdasarkan hasil rapid test bereaksi positif. Tiga mahasiswa lainnya yang datang pula dari zona merah, juga hasil rapid test mereka bereaksi positif.

Lima dari keenam mahasiswa ini, telah diambil swab tenggorokan. Saat pengambilan swab, ada tiga orang yang hasil rapid test diragukan turut diswab dan satu rekan kontak langsung pasein kasus 16  juga diambil swabnya guna memastikan hasilnya lewat uji PCR positif atau tidak. (S-31)