NAMLEA, Siwalimanews – Pembangunan jalan lapisan penetrasi makadam (Lapen) Poros  Mako–Kayeli sepanjang 5,8 kilometer  yang menelan anggaran Rp 9.757.332.209 kini telah rampung.

Hal itu dijelaskan Hamdi, penanggungjawab pekerjaan Proyek Jalan Lapen Poros Mako-Kayeli yang melintasi Desa Waelo, Kecamatan Waelata,  Kabupaten Buru, kepada awak media di lokasi proyek Jumat (19/03/2021).

Menurut Hamdi, ruas jalan yang dikerjakan  PT Vidi Citra Kencana mulai dikerjakan Bulan Desember tahun 2020 lalu. Dan masa pemeliharaannya sampai Mei tahun 2021 nanti.

Hamdi baru dipercayakan menangani proyek tersebut setelah salah satu rekan kerjanya yang bertanggungjawab di sana telah diberhentikan oleh perusahan.

Langkah tegas itu dilakukan, karena rekan kerjanta  lalai, sehingga ada bagian jalan sepanjang 1,6 km di poros tersebut harus dibongkar dan dibangun baru.

Baca Juga: PHK Sepihak, Puluhan Karyawan Natsepa Hotel Datangi DPRD

“Ibu Cece (Ivana Quelju) yang perintah bongkar setelah diberitahu oleh pihak Dinas PU Maluku, kalau ada basic atau pekerjaan dasar sekitar 1,6 km konstruksinya kurang memuaskan. Beliau tiga hari di lokasi proyek mengawasi pembongkaran dan bangun baru,” akui Hamdi.

Setelah Hamdi dipercayakan menggantikan rekannya , ia bersama para karyawan terus mengebut pekerjaan yang dibongkar.  “Ini kegiatan penyiraman aspal terakhir dan seluruh ruas jalan 5,8 km telah berfungsi dengan baik,” tandas Hamdi.

Bukan bermaksud menyombongkan diri, maupun perusahan PT Vidi Citra Kencana pimpinan Ivana Quelju,  penanggungjawab proyek di Poros Mako Kayeli ini berani menepuk dada, kalau jalan lapen terbaik kini ada di poros tersebut.

Guna mencapai kualitas lapen yang bagus, sesuai kontrak, lanjut Hamdi, di poros jalan tadi dilakukan timbunan biasa  dan berlanjut dengan timbunan pilihan. Baru dilakukan pemadatan dengan alat berat.

Kemudian pengujian , abrasi dan kepadatan. ini basic atau dasar kekuatan lapen di situ, karena di lapen sekarang tidak lagi menggunaksn batu kelapa (batu besar sebagai basic).

Sesudah itu dilakukan primkut untuk dudukan batu ukuran 5-7 cm dan lanjut dengan batu ukuran 3-5 cm. Lanjut dengan kompect (pemadatan pakai fibrator roller) lalu disirami aspal.

Berlanjut dengan pemasangan batu ukuran 2-3 cm dan 1-2 cm lalu diaspal lagi.

Di pekerjaan ini, tutur Hamdi, manajemen perusahan  menginginkan agar jalan lapen itu yang paling terbaik dari lapen serupa yang dikerjakan oleh rekanan lain.

Karena itu, aspal yang disiram tidak langsung ditutupi pasir dan dianggap selesai sebagaimana di kontrak.

Tapi ada tambahan blending batu medium 0,5 cm baru disiram aspal lagi satu kali .”Pasir diganti dengan abubatu yang biasanya digunakan dijalan hotmix. Dengan tambahan batu medium dan juga abubatu supaya lapisan permukaan jalan lebih licin,” papar Hamdi.

Ditanya berapa besar dana yang dikeluarkan  untuk batu medium dan abubatu? Hamdi dengan rendah hati  mengakui, kalau material ini mahal di pasaran.Tapi tidak mahal amat karena perusahan mereka punya tempat olahan batu medium dan abubatu.

Sementara Kabid Binamarga PU Maluku, Aty Tuanaya ikut membenarkan ada ruas sepanjang 1,6 km yang dibongkar. “Kita sudah ganti, bongkar. Malah kontraktornya ganti dengan material mahal,” ungkap Aty Tuanaya.

Ruas itu dibongkar, karena sejumlah pihak di lapangan lalai melakukan pengawasan sebelum liburan karena situasional saat itu di lapangan ditambah pelaksanaan pekerjaan masuk akhir tahun yakni Desember 2020,

Tegasnya, pihaknya tidak akan mentolerir pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kepentingan masyarakat di atas segalanya di jalan tersebut.

Belum lagi, proses audit yang siap menanti di belakang hari, sehingga tidak ada kata main-main.”Kita serius, makanya kita kirim orang turun, pastikan masalah itu. Dan semua sepakat harus bongkar, ganti material,” akuinya. (S-31)