AMBON, Siwalimanews – DPP Partai Golkar secara resmi memberikan rekomendasi kepada tiga calon kepala daerah di tiga kabupaten di Provinsi Maluku yang akan bertarung dalam pesta demokrasi 9 Desember 2020 mendatang.

Tiga calon kepala daerah yaitu, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Odie Orno, Kabupaten SBT, Mukti Keliobas dan Kabupaten Aru Timothius Kadel.

Dari empat daerah di Maluku yang akan menggelar momen politik lima tahunan itu, hanya Kabupaten Buru Selatan (Bursel) saja yang partai beringin belum mengusung jagoannya dengan alasan masih dalam tahap survey.

Koordinator Wilayah (Korwil) Maluku dan Maluku Utara DPP Golkar, Hamzah Sangadji mengatakan, DPP partai Golkar telah resmi mengeluarkan keputusan politik untuk memberikan dukungan politik kepada tiga calon kepala daerah yaitu, SBT, Aru dan MBD.

“Jadi Kita berhadapan dengan incombent untuk MBD dan Aru. Sedangkan di SBT itu kader kita. Dari hasil survei SBT, kader kita sangat tinggi, dan untuk Aru dan MBD itu beda tipis sekali, sehingga kita akan head to head dengan incumbent untuk Aru dan MBD,” jelas Hamzah.

Baca Juga: Rekomendasi Gerindra Resmi Dikantongi Gonga-Sogalrey

Menurut Hamzah, pilihan kali ini bukan ditujukan kepada incumbent karena beberapa alasan yaitu, hasil survei yang dilakukan perbedaan sangat kecil.

“Survei juga tidak beda jauh dengan incumbent, sehingga ada pertimbangan-pertimbangan lain yakni kekuataan elektroal yang dimiliki oleh calon, dan ada irisan-irisan politik untuk menghadapi pemilu berikutnya yakni untuk pemilihan gubernur dan predisen. Ini yang menjadi pertimbangan DPP,” kata Hamzah.

Ketika ditanyakan, Golkar dalam tahun-tahun politik biasanya mengeluarkan rekomendasi untuk incumbent, namun kali ini dalam pilkada tahun 2020 pada 4 kabupaten minus Bursel, golkar tidak memberikan pilihan kepada incumbent.

Menurut Hamzah, golkar memiliki pertimbangan-pertimbangan politik sendiri untuk melakukan lompatan-lompatan pada pilkada berikutnya, baik itu gubernur dan presiden.

“Karena ada pertimbangan politik secara strategi, pilkada tahun 2020 dia tegak lurus dengan pilkada berikutnya baik gubernur dan presiden 2024. Ini awal dari sebuah pemataan politik. Awal yang dihitung secara politik oleh DPP kemudian mengambil keputusan seperti itu, karena kalkulasi pemetaan 2020. Ini awal untuk melakukan lompatan pada pilkada berikutnya yaitu,  gubernur dan presiden,” ujarnya.

Sementara untuk Kabupaten Bursel lanjut Hamzah, belum diputuskan karena masih dilakukan survei. Pasalnya, hasil survei untuk MBD dan Aru tidak terlalu beda jauh dengan incumbent, sehingga tergantung mesin partai untuk bekerja dan memenangkan calon di dua kabupaten tersebut.

“Jadi kita berhadapan dengan incumbent di ARU dan MBD. Sedangkan Bursel masih survei. Sementara di SBT survei incumbent tinggi, di Aru  tidak terlalu berbeda jauh, begitu juga di MBD dan ini tergantung dengan mesin partai yang kuat. Karena tidak ada pilihan head to head,” tuturnya.

Dijelaskan, dengan rekomendasi yang diberikan kepada tiga calkada, maka seluruh kelengkapan partai di DPRD baik itu provinsi maupun kabupaten yang akan melaksanakan pilkada untuk bekerja keras demi kemenangan Golkar.

Ia yakin, untuk 4 kabupaten pelaksanaan pilkada serentak 9 Desember mendatang ini, golkar akan menang pada dua atau tiga kabupaten. Namun ia tidak menyebutkan kabupaten mana.(S-19)