Ini Testimoni Nenek 74 Tahun
Sembuh dari Covid-19
AMBON, Siwalimanews – Saat hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) menyatakan positif virus corona, sama sekali tak membuat Mien Tamtelahitu goyah. Justru semangat nenek 74 tahun ini untuk sembuh menggebu-gebu.
Nenek yang bernama lengkap Lebrina Tamtelahitu ini, menyampaikan testimoni bagaimana ia menjalani proses perawatan, hingga ia sembuh dan dipulangkan pada 17 April lalu.
Dalam video berdurasi 3 menit 26 detik yang viral di media sosial dan beredar luas melalui pesan whatsapp, wanita lansia ini mengaku, awalnya ia mengalami sakit demam, batuk flu serta sesak nafas sekembalinya dari Makassar.
Ia lalu memeriksakan diri ke dokter, dan menurut dokter sakit yang dialaminya menyerupai gejala umum dari virus corona.
Nenek Mien kemudian dirujuk untuk dirawat di Rumah Sakit Tentara Tk II JA Latumeten Ambon pada 30 Maret 2020. “Berdasarkan hasil pemeriksaan repid test dan swab PCR, beta dinyatakan positif terpapar virus corona,” ungkapnya.
Baca Juga: Bupati Aru Dinilai Lambat Tangani Covid-19Setelah dinyatakan positif terpapar virus mematikan itu, Nenek Mien kemudian dipindahkan RSUD dr. Haulussy pada 7 April 2020 untuk menjalani perawatan lanjutan
“Saat pertama kali beta diberi tahu bahwa beta positif, beta sangat terpukul dan sangat takut mengingat pemberitaan-pemberitaan yang selama ini katong samua ikuti di berbagai media,” ungkapnya.
“Tetapi puji Tuhan berkat pertolongan Tuhan, dukungan doa keluarga, handai tolan, dan semua warga masyarakat dan terutama motivasi diri sendiri untuk sembuh dengan tetap berpikir positif, tetap tenang, tidak panik dan tentunya tetap berdoa memohon kekuatan serta kesembuhan dari Tuhan, beta dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk pulang ke rumah pada 17 April 2020,” ungkapnya lagi.
Selain itu, kata Nenek Mien, dirinya mendapatkan dukungan yang luar biasa dari Pemerintah Provinsi Maluku, Pemerintah Kota Ambon dan gugus tugas, terutama dokter serta tim medis yang senantiasa memberikan pelayanan yang luar biasa selama ia menjalani perawatan.
“Beta mau sampaikan dangke banyak buat samua dukungan dan pelayanan yang sudah diberikan par beta dan keluarga, kiranya Tuhan jua yang akan memberi kebaikan bapak ibu basudara samua,” tandasnya.
Ia juga memberikan pesan kepada semua orang untuk tidak perlu panik dan taati selalu anjuran pemerintah. Dan bagi yang sakit harus lawan.
“Beta mau pesan par basudara samua untuk tidak usah panik, taati semua anjuran dan himbauan pemerintah jang melawan, itu semua par katong pung bae. Kalau sakit harus lawan, beta yang sudah berusia lanjut bisa sembuh, beta yakin basudara semua juga pasti bisa sembuh, semoga Tuhan selalu menjaga dan melindungi katong samua,” ungkapnya.
Empat Keluarganya Juga Sembuh
Empat anggota keluarga Nenek Mien juga dinyatakan sembuh, dan diperbolehkan pulang oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, pada 21 April lalu.
Menantu, anaknya laki-laki, dan dua cucunya. Mereka dinyatakan sembuh, setelah menjalani perawatan dan karantina di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Maluku. Hasil tes spesimen mereka dengan metode juga negatif corona.
Prosesi pemulangan keempat pasien itu, dihadiri Ketua Harian Gugus Tugas, Kasrul Selang didampingi Plt. Karo Humas dan Protokol Setda Maluku, Melki Lohy, Selasa Siang (21/4) di Balai Diklat BPSDM Provinsi Maluku.
Sebelum melepaskan keempat pasien, dr. Burhanuddin yang menangani keempat pasien berharap sekembalinya ke lingkungan masyarakat dapat menjadi contoh karena telah melewati proses perawatan.
“Ibu, bapak, saudara-saudara coba disampaikan pengalaman-pengalaman dan himbuan kepada masyarakat luas terutama dari sisi pengalaman selama dirawat di sini, paling tidak itu bisa menjadi contoh, bisa menjadi gambaran bagi masyarakat bahwa meskipun positif tapi selama tanpa gejala sebetulnya bisa merawat diri sendiri di rumah, secara mandiri,” ungkap Burhanuddin.
Menurutnya, perawatan orang tanpa gejala (OTG) sebenarnya dapat dilakukan secara mandiri di rumah.
“Perawatan ini kan sama saja di rumah, karena tidak membutuhkan peralatan medis dan alat lainnya. Tetapi perawatan akan berbeda jika ada penyakit bawaan seperti typus dan lainnya,” jelas Burhanuddin.
Namun demikian, Burhamuddin berharap, meski telah sembuh, keempat pasien diharapkan tetap disiplin dengan menerapkan menjaga jarak dan isolasi diri di rumah.
“Artinya, keperluan penting saja barulah keluar,” imbaunya.
Testimoni
Salah satu pasien yang sembuh menyampaikan testimoni. Ia meminta masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi wabah Covid-19.
“Kepada basudara yang semua yang belum melewati proses yang seperti kami alami agar tidak panik. Kami pasien OTG tidak perlu perlakuan khusus yang berkaitan dengan medis melainkan pemberian menu bergizi dan vitamin yang telah diatur oleh medis, yang secara berangsur-angsur bisa menyembuhkan kami,” ujarnya.
Dirinya mengajak masyarakat untuk mengikuti himbauan pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19.
“Basudara tetap mengikuti himbauan pemerintah agar bisa memutuskan rantai penularan Covid-19. Paling tidak memperlambat, jangan lagi semakin banyak orang yang mengalami hal seperti kami,” ungkapnya.
Tetap menjaga jarak, hindari tempat-tempat yang beresiko tinggi. “Gunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan jika kontak dengan benda- benda atau dengan orang,” ingatnya.
Dia juga meminta apabila ada masyarakat yang melakukan perjalanan dari luar, cukup mengisolasi diri di rumah sambil memperhatikan gejala.
“Kalau memang bergejala segera menghubungi pihak medis atau yang berkompoten untuk melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Hal yang sama disampaikan dua pemuda yang juga sudah sembuh. Mereka mengajak generasi muda Maluku untuk mematuhi himbauan pemerintah untuk menjaga jarak, menggunakan masker jika bepergian, mencuci tangan yang bersih serta menghindari kerumunan.
Mereka pun mengajak untuk bersama-sama bahu membahu melawan virus corona yang telah menginfeksi jutaan orang di hampir seluruh negara termasuk Indonesia.
“Katong mau pesan par basudara samua, ayo katong lawan virus in dengan mengikuti himbauan pemerintah,” kata mereka mengingatkan.
Keduanya mengajak sebisa mungkin tetap berada di rumah. “Mungkin tamang- tamang merasa bahwa si A ini kuat. Tapi katong seng tahu virus ini datang dari mana. Katong samua kan seng ingin kana penyakit, virus ini datang sandiri. Jadi sebisa mungkin teman-teman jaga kesehatan. Jang bagadang. Sebisanya makan makanan yang bergizi dan teratur,” kata mereka mengingatkan.
Dan yang sangat penting jangan lupa berdoa. “Apapun agamanya keyakinan itu yang penting bahwa kita samua bisa melewati ini,” ucap mereka.
Tak lupa, ucapan terima kasih disampaikan kepada tim medis karena telah mendapat perawatan yang baik selama berada dikarantina. “Kami juga berterimakasih atas perawatan yang telah kami jalani selama karantina sampai kami dinyatakan sembuh,” ucap mereka.
Seperti diberitakan, empat pasien yang sembuh itu masing-masing; pasien kasus 04 (pegawai Pemprov Maluku), pasien kasus 05 (pegawai Pemkot Ambon, yang adalah istri 04), dan pasien kasus 13 serta 14 (anak dari 04 dan 05). (S-39)
Tinggalkan Balasan