AMBON, Siwalimanews – Inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku pada November 2023, masih terkendali, meski mengalami peningkatan pada level yang relatif terbatas.

Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Rawindra Ardiansah dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Selasa (5/13) menyebutkan, pada November 2023, inflasi gabungan kota IHK di Provinsi Maluku secara bulanan sebesar 0,50 persen (mtm).

Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi bulan Oktober 2023 yang juga mengalami inflasi sebesar 0,30 persen (mtm).

Realisasi inflasi gabungan kota di Maluku sejalan dengan inflasi nasional yang mengalami inflasi 0,38 persen (mtm). Secara spasial, tekanan inflasi berasal dari Kota Ambon dengan inflasi 0,57 persen (mtm) meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,39 persen (mtm).

“Di sisi lain, Kota Tual pada bulan November 2023 terjadi deflasi -0,51 persen (mtm), tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya yang tercatat -1,08 persen (mtm),”jelas Ardiansah.

Baca Juga: Penyelenggaraan Pemilu di Malteng Diminta Netral

Secara kelompok menurut Ardiansah, tekanan harga yang meningkat utamanya bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi pada bulan November 2023.

Untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat mengalami inflasi 0,49 persen (mtm), sementara tekanan inflasi bersumber dari komoditas hortikultura, antara lain cabai rawit, beras, dan buncis mengalami inflasi 55,33 persen (mtm), 0,50 persen (mtm) dan 18,21 persen (mtm).

Peningkatan inflasi komoditas hortikultura khususnya cabai rawit, utamanya masih merupakan dampak dari El Nino yang masih melanda wilayah sentra produksi pemasok di Maluku yang mengakibatkan berkurangnya volume pasokan yang masuk ke Maluku.

“Sementara tekanan inflasi di Maluku juga bersumber dari tekanan inflasi kelompok transportasi, dimana pada bulan November 2023 komoditas tarif angkutan udara mengalami peningkatan dengan angka inflasi 7,13 persen (mtm), dibandingkan dengan bulan sebelumnya 6,83 persen (mtm),” urai Ardiansah.

Peningkatan dari sisi angkutan udara kata Ardiansah, sejalan dengan periode puncak wisata dan mulai memasukinya musim liburan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, yang mendorong peningkatan permintaan barang dan jasa khususnya dari sisi angkutan udara.

Selain itu, tetap tingginya harga avtur secara bulanan pada November 2023, turut pula mendorong harga angkutan udara pada level yang lebih tinggi. Namun demikian, inflasi kelompok transportasi mengalami penurunan dari 1,96 persen (mtm) pada bulan Oktober 2023 menjadi 1,83 perse (mtm) pada bulan November 2023.

Penurunan tekanan inflasi pada kelompok transportasi berasal dari komoditas bensin yang mengalami deflasi -0,21persen (mtm). Artinya, terjadinya deflasi pada komoditas bensin, diakibatkan oleh penyesuaian harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah pusat per 1 November 2023.

“Sedamgkan secara tahunan, pada bulan November 2023, tekanan inflasi gabungan kota IHK di Provinsi Maluku mengalami penurunan,” ucap Ardiansah.

Inflasi tahunan lanjut Ardiansah, tercatat sebesar 2,96 persen (yoy), angka itu menurun dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang tercatat 3,62 persen (yoy). Inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi nasional sebesar 2,86 persen (yoy).

Namun demikian, tingkat inflasi gabungan kota di Provinsi Maluku masih berada pada sasaran inflasi nasional tahun 2023 yang ditetapkan pada rentang 3,0+1 persen (yoy). Meski mengalami inflasi, pada bulan November, namun tingkat inflasi di Maluku tetap terkendali.

“Hal itu merupakan hasil peran sinergi dan koordinasi TPID, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang terus memperkuat berbagai upaya sinergis dan intensif untuk meredam tingkat inflasi, khususnya yang berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau,” jelas Ardiansah.

Untuk menghadapi risiko kedepan tambah Ardiansah, khususnya dari El Nino dan peningkatan permintaan pada hari Natal serta Tahun Baru 2024, TPID provinsi maupun kabupaten/kota terus merumuskan berbagai strategi untuk meredam risiko tekanan inflasi ke depan.

“Salah satu kegiatan yang dilakukan pada bulan November 2023 adalah, kegiatan operasi pasar, realisasi impor beras, rapat penguatan TPIP/TPID dan GNPIP, serta realisasi subsidi ongkos angkut untuk distributor komoditas pangan strategis,” tandas Ardiansah.(S-25)