AMBON, Siwalimanews – Inflasi Kota Ambon pada periode September 2022 tercatat sebesar 4,47 persen atau turun 2,18 persen, dari periode Agutus 2022 yang berada diangka 6,54 persen.

Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan dan Pelayanan Publik Pieter menjelaskan, kepastian turunya inflasi di kota Ambon ini diketahui saat dirinya memimpin rapat turunya evaluasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Balai Kota pada Rbau (5/10) kemarin.

“Dalam rapat itu telah dipaparkan terkait penurunan inflasi tersebut, yang mana pada Agustus inflasi berada pada 6,54 persen, dan setelah pelaksanaan operasi pasar yang dilakukan pada September, mampuh menekan laju inflasi hingga ada diposisi, 4,47 persen,” jelas Saimima kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Kamis (6/10).

Saimima mengaku, ada efek positif dari pelaksanaan operasi pasar tersebut, karena itu, berbagai macam upaya pemkot untuk mempertahankan dan menekan inflasi tetap akan dilakukan, bahkan tidak hanya operasi pasar, langkah lain juga akan dilakukan.

“Kita sementara membangun komunikasi dengan sentra produksi untuk bahan pangan di luar sembilan bahan pokok. Kemarin telah ditugaskan kepala pertanian dan perdagangan untuk membangun komunikasi dengan sentra makanan di Makassar, dan Surabaya,”ujarnya.

Baca Juga: Hari ke-4 Ops Zebra, Polisi Berlakukan Tilang Elektronik dan Manual

Selain itu kata Saimima, pemerintah juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp3,5 miliar untuk intervensi terkait dengan inflasi, yang berasal dari 2 persen DAU, yang mana intervensi itu akan dilakukan pemkot untuk komoditi tertentu yang menyumbangkan nilai inflasi tertinggi, sementara ini berada pada sayur-sayuran dan cabai.

“Pengendalian ini tentu menjadi tanggung jawab kita, sehingga upaya-upaya pelaksanaan penekan ini akan terus diupayakan, guna menstabilkan inflasi daerah yang tentunya akan berdampak baik di tahun-tahun depan,” ujarnya.

Saimima mengaku, operasi pasar juga akan dilakukan pada minggu kedua dan minggu keempat setiap bulan berjalan, dan Pasar Mardika dan Batu Merah menjadi fokus tempat pelaksanaanya, dan akan dilakukan selama tiga hari.

“Sedangkan Pasar Benteng, Pasar Passo, Pasar Waiheru, Pasar Wayame akan digelar selama dua hari,” jelas Saimima. (S-25)