AMBON, Siwalimanews – Pencanangan bulan Ke­se­lamatan & Kesehatan Kerja (K3) oleh Menteri Kete­naga­kerjaan IdaFauziyah, Kamis (21/1) lalu, mendorong SKK Migas dan KKKS wilayah Pamalu turut serta dalam mendorong membudayakan perilaku K3 sejak berada ditingkat pendidikan tinggi, khususnya pada jurusan-jurusan keteknikan yang berpotensi dapat berparti­sipasi dalam kegiatan usaha hulu migas nantinya.

Turut berpartisipasi dalam acara seminar dan pelatihan mewakili pemerintah propinsi Papua, Kepala Dinas Perin­dagkop, bersama beberapa praktisi dari industri yang ada di Propinsi Papua, yaitu SKK Migas, KKKS Bp LNG-Ta­ngguh, PT Pertamina Persero, PT Freeport Indonesia dan PLNyang dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih secara hybid (virtual dan tatap muka de­ngan tetap memperhatikan protokol Kesehatan), Rabu (24/2).

Dalam release yang diterima Siwalima, disebutkan, acara yang dihadiri lebih dari 100 peserta,mengambil tema “Pe­nguatan Sumber Daya yang Unggul dan Berbudaya K3 Pada Semua SektorUsaha” dibuka dengan pembacaan sambutannya Rektor UNCEN oleh Pembantu Rektor III, yang menekankan “penting­nya perhatian pada Kesela­matan dan Kesehatan Kerja, hal tersebutjika merujuk pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja danUndang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenaga­kerjaan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen Kese­lamatan dan Kesehatan Kerja, yang keseluruhan peraturan tersebut bertujuan untuk memberikan per­lindungan kepada segenap warna negara Indonesia.

Pembantu Rektor III Jonatan Wororomi, juga menyampaikan “pentingnya kegiatan ini, sehingga diharapkan mahasiswa Fakultas Tek­nik dapat memperoleh bekal penge­tahuan K3 sehingga hal tersebut dapat berguna nantinya saat maha­siswa akan memasuki dunia kerja.

Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu, A Rinto Pudyantoro dalam sambutannya menyampaikan, aka­de­misi itu penting dan merupakan perpanjangan tangan dalam mem­berikan informasi pentingnya investasi yang aman terutama pada kegiatan hulu migas di wilayah Papua dan Maluku.

Baca Juga: Akerina: AMGPM Kairatu Harus Jadi Pioner Mitra Pemerintah

“Selain proses mendidik, meng­hasilkan atau mengembangkan, dan menyebarkan sertamenerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat, sangat diharapkan Sumber Daya Manusia(SDM) di Papua telah me­rupakan SDM yang siap dipakai dan telah memiliki budaya K3, sehingga investor yang akan menanamkan investasinya bisa langsung meman­faatkan putra putri Papuadan merasa nyaman dan aman karena telah beretos kerja sesuai pedoman K3,” jelas Rinto.

Staf Khusus Mileneal Presiden, Billy Mambrasar dan Dekan Fakul­tas Teknik UNCEN, John Numberi, secara senada juga turut menje­laskan pen­tingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerjadi dunia kerja nantinya dan mendorong untuk terus dijadikan budaya dalam bekerja dan belajar sehingga dapat mewujudkan industri yang sehat dan produktif. Secara keseluruhan, pembawa materi K3, juga menjelaskan bagaimana kondisi pandemik Covid19, merubah pola kerja, sehingga bentuk bentuk adaptasi implementasi K3 dapat menjamin kelangsungan industri itu sendiri.

Pemateri yaitu: Senior Manajer K3LL- SKK Migas, Kosario MK.staf Occupational Health & Safety PT. Freeport Indonesia, Hengky Rum­bino. Spesialis Safety BPLNG-Ta­ngguh, Larry Kafiar. Manager HSSE Pertamina Regional Maluku Papua, Ausil Maksudana.Staf PT. PLN Provinsi Papua J. A. Ari Dartomo. dan Kadis Perindagkop, UMKM dan Tenaga KerjaOmah Laduani Ladamay, Yusuf Rachman. (S-16)