Indey: Penyaluran Dana Gempa Sesuai Nama dan Alamat
SAUMLAKI, Siwalimanews – Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar Daniel Indey menegaskan, penyaluran dana gempa akan dilakukan sesuai by name by address atau menurut nama dan alamat bagi warga terdampak.
Penyaluran tersebut dilakukan dilakukan setelah pemda melakukan validasi data para penerima bantuan dana gempa.
Dikatakan, pemerintah daerah melalui BPBD akan melakukan verifikasi data kependudukan semisal Kartu keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Alasan Verifikasi tersebut agar tidak salah sasaran saat penyaluran bantuan anggaran gempa dilakukan.
“ Jadi nanti saat penyaluran kita langsung by name by address korban, per rumah. Jadi KK keluarga korban, KTP dan juga kita tentukan lokasi-lokasinya dengan benar. Sehingga kedepan tidak salah sasaran, kita mau menghindari hal tersebut. Benar-benar kita mau kumpulkan data yang valid, Ini memang kendalanya masalah geografis, karena di Tanimbar sekarang ini lagi musim barat. Ombak yang cukup kencang, angin hujan sehingga cukup terkendala,” ungkap Indey saat diwawancarai Siwalima melalui telepon selulernya, Rabu (26/1).
Katanya, sesuai data yang diperoleh pasca gempa 7,5 SR tersebut korban luka ringan 2 orang, rumah rusak sekitar 523 rumah dengan rincian, rusak ringan 147 rumah, rusak sedang 300 rumah dan rusak berat 49 rumah.
Baca Juga: Pemprov Upayakan Lahan Bagi Bawaslu MalukuSementara untuk fasilitas ibadah yang rusak ringan 10, rusak sedang 5, rusak berat tidak ada. “Itu untuk fasilitas ibadahnya seperti gereja,” katanya.
Selanjutnya, untuk fasilitas pendidikan itu, rusak ringan 36, rusak sedang 2, rusak berat 4.
Berikutnya, kerusakan fasilitas pemerintah tercatat, rusak ringan 24, rusak sedang 5 dan rusak berat tidak ada. Kerusakan fasilitas kesehatan rusak ringan 8, rusak sedang 1 dan rusak berat 2.
Untuk kerusakan fasilitas umum, rusak ringan 3, rusak sedang 2 rusak berat 1. Sementara kerusakan infrastruktur pendukung lainnya yakni, rusak ringan 9, rusak sedang 5 rusak berat tidak ada.
“Itu rincian kerusakan akibat dari gempa pada tanggal 10 Januari 2023 yang lalu,” ucap Indey.
Terkait fasilitas pendidikan rata-rata yang rusak berat untuk fasilitas pendidikan itu di bagian pagar sekolah.
“Jadi sekolah semua tetap berjalan karena memang sekolah itu yang rusak sedang cuma dua, sementara yang ringan ada 36 dan masih bisa digunakan.” Tuturnya.
Lebih lanjut Jelas Indey, setelah gempa itu pihaknya sudah Tetapkan status tanggap darurat bencana dari 10 sampai 24 Januari, dan telah diperpanjang kembali selama 14 hari kedepan.
“Ini maksudnya supaya kita memvalidasi data dengan sebaiknya sehingga dapat dipertanggungjawabkan,” tuturnya semberi mengungkapkan, kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan daerah kepulauan, sehingga ada data-data yang belum bisa diverifikasi secara tuntas. Sehingga kita perlu waktu untuk kita data lagi. Namun target kami dengan perpanjangan ini bisa tuntas,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Indey mengucapkan terima kasih kepada upaya Pemerintah Pusat, Pemprov Maluku maupun LSM dan BUMN yang sudah menyalurkan bantuan kepada masyarakat di Kabupaten Kapulauan Tanimbar lewat posko penanganan darurat bencana yang terletak di kodim 1507/Saumlaki.
“Lewat bantuan bantuan tersebut kami telah salurkan bantuan sembako tahap pertama sudah selesai dalam kurun waktu 2 hari, kita edarkan ke-10 kecamatan dan yang kemarin itu sudah tahap kedua sudah kita edarkan di dua kecamatan, yaitu kormomolin sama Nirunmas itu sudah kita salurkan, nanti ke kecamatan lain kita me-lakukannya hari ini dan seterusnya sesuai dengan ketersediaan bantuan yang tersedia di posko,” Beber Indey. (S-26)
Tinggalkan Balasan