Harga Sembako di Malra Stabil
AMBON, Siwalimanews – Tiap tahun jelang hari raya Natal dan akhir tahun, harga barang sembilan bahan pokok biasa melonjak naik di setiap daerah. Tetapi kondisi ini berbeda di Kota Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara.Tahun ini, jelang Natal dan hingga memasuki akhir tahun ini harga sembako masih stabil di pasar. Meski, transaksi jual beli berkurang akibat Covid-19.
Biasanya penyebab kenaikan harga sembako disebabkan langkanya pasokan, sulit mendapatkan sumber pasokan, kenaikan harga BBM, sampai pada kebijakan pemerintah.
Ibu Uli, salah satu pemilik kios sembako di pasar Langgur mengatakan bahwa semua harga sembako kecuali beras mengalami kenaikan harga yang turut mempengaruhi harga jual.
“Biasanya harga dinaikkan Rp 5.000, namun harga telur yang mengalami kenaikan harga paling tinggi. Dari Rp 50.000 per rak, naik sampai Rp 65.000 per rak,” ungkapnya saat ditemui di Pasar Langgur, pekan ini.
Ibu Uly memastikan stok persediaan sembako untuk melayani pembeli,masih tersedia sampai akhir tahun.
Baca Juga: 2020, Angka Kriminalitas di Maluku TurunDari pantauan lapangan, untuk harga daging ayam, tidak ada kenaikan harga yang berarti walau harga belinya, meningkat.
Ibu Ena, selaku penjual daging ayam mengatakan bahwa harga daging ayam per freezer sebelum menjelang natal naik sampai Rp 1.718.000 dari harga Rp1.600.000 Namun harga jualnya tidak naik sehingga tidak memberikan keuntungan. “Terkait keuntu-ngan, hampir semua peda-gang terkena dampak dari wabah Covid-19,” akuinya.
Seperti diketahui, perbandingan pendapatan pedagang sebelum pandemi Covid-19 dengan kondisi saat ini sangat kontras. Sebelum masa pandemi, pendapatan mereka lebih besar dan stabil sehingga membawa keuntungan. Namun semenjak itu sampai pada situasi yang sekarang, pendapatan pedagang sangat menurun. Hal ini disebabkan oleh sepinya pembeli karena masih was-was akan penyebaran virus corona. (S-32)
Tinggalkan Balasan