AMBON, Siwalimanews – DPRD Provinsi Maluku melalui komisi II memberikan peringatan kepada Badan Urusan Logistik Maluku terkait dengan kenaikan harga beras dipasaran.

Hal ini diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Johan Lewerissa kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Selasa (27/2) mengungkapkan pihaknya telah mendengarkan adanya kenaikan harga beras baik dipasar tradisional maupun modern yang telah dikeluhkan masyarakat.

Lewerissa mengatakan, dalam rapat kerja bersama pada Desem­ber 2023 lalu, Bulog memastikan jika beras sebanyak 10.000 ton akan masuk untuk memenuhi kebutu­han dalam negeri khususnya di Maluku.

“Stok bahan pangan beras itu kan pada bulan Desember kemarin mereka import 10.000 ton, dari Taiwan untuk menambah stok yang ada, artinya ketersediaan stok itu harus mampu menekan harga beras dipasaran,” tegas Lewerisaa.

Apalagi saat itu kata Lewerissa, Bulog menjamin bahwa 10.000 ton beras tersebut akan memenuhi kebutuhan masyarakat hingga bulan April 2024 mendatang.

Baca Juga: PLN Terima Penghargaan Most Interactive Booth di IIMS 2024

Namun, jika saat ini terjadi kenaikan harga beras maka sebagai badan yang mengatur ketersediaan bahan pokok termasuk beras, Bulog harus bertanggungjawab untuk menstabilkan harga.

“Dengan kondisi yang terjadi saat ini akibat dari elnino maka Bulog harus bertanggungjawab dengan mencari alternatif untuk menyiapkan tambahan stok pangan beras,” ujar Lewerisaa.

Lewerissa pun meminta Bulog segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat agar dalam waktu dekat ada tambahan cadangan pangan beras untuk menutupi kebutuhan dalam daerah sehingga tidak berdampak pada inflasi. (S-20)