AMBON, Siwalimanews – Guna mengantipasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Maluku Barat Daya khususnya Pertalite dan Pertamax yang beberapa hari belakangan ini langka, Komisi II DPRD Maluku me­minta Pertamina bangun depa BBM.

Desakan ini diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Johan Lewerissa kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Selasa (27/2).

Lewerissa mengungkapkan, keter­sediaan BBM di Kabupaten Maluku Barat Daya sering kali menjadi masalah akibat dari keterlambatan suplai.

Akibat tidak jarang terjadi keko­songan BBM yang berdampak pada lumpuhnya aktifitas tranportasi di MBD.

“Berulang kali kita lakukan pengawasan di MBD dan masalah BBM ini yang menjadi keluhan masyarakat, makanya kita minta agar Pertamina segara bangun Depo disana,” ujar Lewerissa.

Baca Juga: Lekransy: CC Hanya Dilihat Sebagai Ikon Smart City

Menurutnya, selama ini suplai BBM ke MBD dilakukan melalui Kabu­paten Kepulauan Tanimbar, namun dengan jarak yang begitu jauh juga menyulitkan proses distribusi.

Apalagi ketika terjadi cuaca buruk yang menyebabkan kapal sulit berlayar, maka dipastikan BBM di MBD akan terjadi kekosongan dan berdampak pada ekonomi. “Jarak dari Ambon ke MBD justru lebih dekat jika dibandingkan Tanimbar ke MBD, belum lagi kalau ombak pasti masyarakat akan sulit mendapat BBM,” pungkasnya.

Politisi Gerindra Maluku ini pun berharap adanya kebijakan dari Pertamina untuk membangun Depo dengan skala sedang sehingga penyaluran ke daerah pulau-pulau ddi MBD tidak terkendala.

Pertalite & Pertamax Langka

Sudah beberapa hari terakhir ini warga Tiakur, Ibu kota Kabupaten Maluku Barat Daya kesulitan memperoleh bahan bakar minyak jenis Pertalite dan Pertamax.

Beberapa pengemudi kenda­raan roda dua maupun empat yang ditemui Siwalima mengakui mereka kesulitan mendapatkan BBM jenis Pertalite dan Pertamax.

Mereka meminta ada perhatian serius dari Pemkab MBD sehingga kebutuhan masyarakat akan BBM bisa segera teratasi.

Pantauan Siwalima, sejak Rabu (21/2) kemarin hingga kini di Tiakur, tidak kelihatan adanya penjualan BBM jenis Pertalite dan Pertamax.

Terkait adanya kelangkaan ini, Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam (EKSDA) Kabupaten Maluku Barat Daya, Imanuel Maupula meminta agar masyarakat janganlah panik de­-ngan kelangkaan BBM ini. Karena Pemerintah tetap berusaha untuk mengatasi persoalan kelangkaan BBM tersebut.

“Kalau sudah ada pengisian di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar karena kita punya estimasi satu kali pemuatan itu kan 80 ton. Kalau sudah ada di Depot Saumlaki untuk pengisian itu baru kita sudah bisa estimasi. Daya jarak perjalanan dari Saumlaki ke Moa kan 30-40 jam,” ujarnya kepada Siwalima di Tiakur, pekan kemarin.

Menurutnya, untuk rute perjalanan kapal nantinya dari Saumlaki langsung menuju Moa, barulah ke tempat lainya.

“Karena di Kisar, Babar dan lainya BBM masih banyak,” pungkas Maupula.

Walaupun demikian, dia memastikan Pemkab MBD akan tetap berupaya mengatasi masalah tersebut, sehingga warga tidak perlu panik.(S-20)