AMBON, Siwalimanews – Kendati tranportasi angkutan laut di Maluku semakin lancar, namun terpantau harga barang terutama kebutuhan pangan di beberapa daerah di Maluku, harganya masih cukup tinggi, jika dibandingan dengan daerah lain.

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku Anos Yermias kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya menjelaskan, dalam kunjungan pengawasan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar beberapa waktu lalu, komisi telah mengecek langsung harga barang, ternyata masih terdapat disparitas harga.

Salah satu contoh harga barang yang masih tingga yakni harga semen kemasan 40 kg, dimana di Saumlaki dijual dengan harga Rp80 ribu per sak, sedangan di Larat masih berkisar Rp70/sak, padahal akses kapal logistik saat ini cukup memadai.

“Kita minta Kadis Perhubungan untuk berkoordinasi dengan Disperindag, sebab harga barang di Saumlaki masih tinggi sekali dibanding di Larat, contoh harga semen di Larat kalau terima di rumah Rp70 ribu/sak untuk kemasan 40 kg sedangkan di Saumlaki 80 Rp ribu, mahalnya dimana,” ujar Yermias.

Menurutnya, dengan ketersedian tranportasi menuju Kabupaten Kepulauan Tanimbar saat ini, mestinya harga barang di daerah-daerah seragam atau sama, tetapi jika berbeda, maka harus dipertanyakan, padahal keberadaan kapal-kapal tol laut tersebut, dimaksudkan agar harga barang di seluruh Indonesia dapat satu harga.

Baca Juga: Proyek Pembangunan Ruang ICU dan ICCU di RSUD Haulussy Mubazir

Disperindag Maluku harus menjelaskan penyebab harga barang bervariasi, sebab yang mengetahui isi kontainer adalah Disperindag, sedangkan Dishub hanya mengatur lalu lintas pelayaran beserta kapal yang beroperasi.

“Perhubungan hanya tahu siapkan kontainer dan kapal tetapi isinya itu Disperindag, jadi Disperindag yang mesti memberikan penjelasan,” tegas Yermias.

Politisi Golkar Maluku ini menegaskan, dengan adanya kemudahan yang diberikan oleh pemerintah pusat saat ini, maka kebijakan apapun tidak boleh membuat masyarakat menjadi korban, tetapi justru sebaliknya pemerintah harus hadir guna memberikan kesejahteraan masyakat khususnya di daerah terluar dan terdepan.(S-20)