AMBON, Siwalimanews – Gubernur Maluku, Murad Ismail mengaku sudah mendapatkan pengganti Arief Burhanudin Waliulu yang mundur dari jabatan Dirut Bank Maluku Malut.

Murad menyebut, pengganti Wa­liulu adalah pejabat Bank Mandiri di Jakarta. Namun ia enggan men­jelaskan identitas pejabat bank berpelat merah itu.

“Kita ambil orang dari luar untuk menganti Dirut Bank Maluku. Kemarin sudah dikirim CV atau biodata diri ke saya,” kata gubernur kepada wartawan di Kantor Gu­ber­nur Maluku, Selasa (20/10).

Menurutnya, orang luar Maluku yang akan ditempatkan sebagai pengganti Waliulu agar tidak ada polemik.

“Kita pakai orang luar supaya ti­dak ada polemik macam-macam dan orangnya merupakan salah sa­tu pejabat Bank Mandiri di Jakarta, karena dia sudah pernah jadi kepala di mana-mana,” ujar Murad.

Baca Juga: Gubernur Ajak Masyarakat Maluku Jangan Percaya Asuransi

Lanjutnya, calon pengganti Wa­liulu akan diumumkan saat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Bank Maluku Malut.

“Nanti kita RUPS di sini kita aju­kan orang itu, dan namanya akan di umumkan pada saat RUPS,” jelas Murad.

Ditanya nama pejabat Bank Mandiri itu, ia enggan menye­butkan. “Nanti saja kita sampaikan dalam RUPS,” ujarnya.

Soal pengunduran diri Waliulu, Murad mengatakan, alasannya sangat pribadi. Ia pernah mena­brak orang dengan mobil hingga meninggal dunia. Tak lama kemu­dian, istrinya meninggal.

“Mungkin dia punya kepercayan diri, dia merasa dapat jabatan mungkin membawa sial buat dia. Pertama dia kecelakaan nabrak orang mati, urus belum selesai, istri­nya mati. Mungkin dia merasa jabatan ini ngak cocok buat dia, itu kan manusia,” kata Murad.

Kendati sudah mengundurkan diri, namun kata Murad, Waliulu tetap menjalankan tugas hingga RUPS LB.

“Dia mengatakan sama kita, sampai ada penggantinya baru dia melepasnya dan sampai sekarang surat pengunduran dirinya belum saya setujui kok, tapi dia mau membantu kita,” ujarnya.

Setujui Waliulu Mundur

Seperti diberitakan, Dewan Ko­mi­saris menyetujui pengunduran diri Arief Burhanudin Waliulu dari Direktur Utama Bank Maluku Malut.

RUPS LB juga telah diagen­dakan pada November mendatang di Kota Ambon.

“Tadi kita dewan komisaris telah melakukan rapat, dan menyetujui surat pengunduran diri Dirut Bank Maluku Malut dan segera mempro­sesnya sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Ke­uangan Nomor 33/04/2014 ten­tang dewan direksi atau dewan komisaris,” jelas Komisaris Utama Bank Maluku Malut, M.A.S Latucon­sina kepada wartawan di ruang pertemuan lantai IV Bank Maluku Malut, Senin (19/10).

Menyusul pengunduran diri Waliulu, kata Latuconsina, dewan komisaris memutuskan untuk secepatnya dilaksanakan RUPS LB, karena dianggap penting.

“Saya akan menyurati resmi pemegang saham pengendali untuk pelaksanaan RUPS LB  karena dianggap perlu,” ujarnya.

RUPS LB akan dilaksanakan di Kota Ambon pada November de­ngan agenda utama, pembahasan pengunduran diri Dirut Bank Maluku Malut, Arief Burhanudin Waliulu.

“RUPS LB akan dilaksanakan di Kota Ambon bulan November dan tanggal pelaksanaan akan ditentu­kan setelah berkonsultasi dengan pak gubernur. Dengan agenda yaitu, pengajuan surat pengun­duran diri Dirut Bank Maluku Malut, Burhanudin Waliulu untuk men­dapatkan persetujuan peserta RUPS LB,” terang Latuconsina.

Selain itu, kata Latuconsina, apabila hasil fit and proper test yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap dua calon direktur umum yang baru yaitu, A.J Haulussy, Kepala Bank Maluku Malut Cabang Masohi dan Kepala Divisi Treasury, P Mahulette telah disetujui, maka pihaknya akan mengusulkan untuk ditetap­kan dalam RUPS LB.

“Ini masih tentatif. Apabila sudah ada calon direktur umum yang baru tentu dengan hasil seleksi dan proper test dan akan konsultasi de­ngan pemegang saham pengen­dali, maka akan diajukan pada RU­PSLB. Ini jika sudah ada,” ujarnya.

Ia menegaskan, pengunduran diri Arief Burhanudin Waliulu adalah murni persoalan pribadi. Dimana dalam konsideran pengunduran diri yang diajukan ke dirinya secara tertulis, disebutkan secara pribadi mengalami goncangan yang akhir­nya mempengaruhi keyakinannya. Jadi tidak terkait masalah mana­jemen.

“Saya sebagai komisaris utama berkali-kali menyampaikan beliau untuk jangan mundur. Tetapi mungkin keyakinan beliau dengan masalah pribadi, dimana peristiwa tabrakan yang akhirnya istrinya juga dengar dan guncang dan beberapa waktu lalu meninggal. Sehingga itu yang mempengaruhi keyakinan beliau. Jadi tidak ada masalah apapun selain itu murni sesuai dengan surat pengunduran diri yang diajukan tanggal 9 Ok­tober ke dirinya,” ujar Latuconsina.

Menurut Latuconsina, kinerja Waliulu sebagai Dirut sangat baik, dimana Bank Maluku Malut bisa meningkat menjadi bank buku II, yang awalnya buku I, dengan modal di atas Rp 1 triliun dan aset Rp 8 triliun.

Ketika ditanya soal informasi, kalau pengunduran dirinya karena beban kerja terlalu berat dan tidak ditopang oleh direksi yang ada, Latuconsina mengatakan, tidak de­mikian. Itu murni masalah pribadi.

Ia mengaku, telah meminta agar seluruh proses pembenahan di Bank Maluku Malut dalam tahun 2020 ini bisa dipenuhi, baik jajaran direksi maupun komisaris.

“Memang proses ini masih di OJK, baik untuk calon direktur umum yang masih berproses di OJK maupun juga dua calon komisaris indepen­den,” katanya. (S-39)