Gempa 5,5 SR Guncang Buru Selatan
NAMROLE, Siwalimanews – Gempa bumi berkekuatan 5,5 skala richter menguncang Kabupaten Buru Selatan, sekitar pukul 12.00 WIT, Jumat (7/8).
Menurut Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasion Geofisika Ambon, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,75 LS dan 126,30 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 104 km arah Barat Daya Buru, Maluku pada kedalaman 15 km.
Hal itu disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Sunardi dalam releasenya kepada Siwalima, Jumat (7/8).
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktifitas West Buru Fracture (Sesar Buru Barat). Hasil analisa mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Namrole ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip fault),” kata Sunardi.
Ia mengatakan, guncangan gempa bumi ini dirasakan di wilayah Namrole IV MMI, dimana hetaran turut dirasakan oleh banyak orang didalam rumah dan beberapa orang diluar rumah.
Baca Juga: Tuasikal Terima Anugerah Inagara AwardNamun, ia mengaku tidak ada dampak kerusakan yang dialami warga pasca gempa tersebut. Bahkan, Gempa ini pun tidak berpotensi tsunami.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.
Ia pun menjelaskan, hingga pukul 12.40 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Namun, lanjutnya, kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ucapnya.
Sementara itu, gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami dan menimbulkan kerusakan maupun korban, namun gempa tersebut sempat membuat panik warga.
“Saya dan dua orang teman sempat lari keluar dari Puskesmas tanpa menggunakan alas kaki,” kata seorang warga Desa Waemulang, Kecamatan Leksula, Dessy Lesbassa kepada Siwalima melalui telepon seluler, Jumat (7/8).
Menurutnya, bukan hanya pihaknya, tetapi semua warga desa setempat pun turut berlari berhamburan keluar rumah. “Bukan saja kami, tapi semua warga lari keluar rumah ke jalan,” ucapnya.
Namun pihaknya bersyukur karena gempa itu tidak sampai menimbulkan kerusakan maupun tsunami. “Tidak ada, aman,” ucapnya.
Ia mengaku, warga sudah kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas secara normal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bursel, Awath Mahulauw yang dihubungi melalui telepon seluler mengaku pasca terjadinya gempa itu belum ada laporan berupa dampak kerusakan atau korban atas gempa itu. “Sampai sekarang belum ada,” kata Mahulauw.
Menurut Mahulauw, dirinya sudah mengecek langsung ke Kecamatan Leksula yang berdekatan dengan pusat gempa tersebut.
“Saya sudah cek kemana-mana, termasuk warga di Leksula, tapi tidak ada dampak kerusakan dan lainnya,” tutur Mahulauw. (S-35)
Tinggalkan Balasan