AMBON, Siwalimanews – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Universitas Pattimura menggelar digital financial literacy yang dipusatkan di aula Rektorat Unpatti, Rabu (22/9).

Kepala OJK Provinsi Maluku Roni Nazra dalam sambutannya mengatakan, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah berimbas ke berbagai sektor industri, termasuk perubahan perilaku masyarakat dalam memenuhi kebutuhan layanan keuangan dari cara konvensional ke digital.

“Hal ini tentunya menjadi peluang bagi financial technology atau inovasi keuangan digital untuk semakim berkembang dalam memberikan solusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat melalui teknologi,” ujarnya.

Keunggulan Fintech adalah pemberian layanan yang cepat, mudah diakses dimanapun dan kapanpun, sehingga dapat menjangkau berbagai lokasi. Fintech juga dinilai dapat menjadi salah satu solusi dalam rangka mempercepat digitalisasi sektor jasa keuangan guna mengakselerasi program pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.

“Namun dalam proses adopsi layanan fintech tersebut, masih terdapat tantangan yang besar, khususnya terkait tingkat literasi layanan keuangan digital pada masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga: Dekranasda Jadi Garda Terdepan Industri Kerajinan

Berdasarkan survei nasional literasi dan inklusi keuangan OJK tahun 2019, menyebutkan bahwa tingkat inklusi keuangan digital dan tingkat literasi keuangan digtal masyarakat Indonesia masih rendah, yaitu 31,266 dan 366.

Ketidakselarasan antara perkembangan layanan Keuangan digital yang massif dengan rendahnya tingkat literasi masyarakat, tentunya berpotensi akan terjadinya dampak buruk, diantaranya perencanaan keuangan yang tidak baik, tidak adanya tujuan untuk mengelola keuangan, penempatan instrumen investasi yang tidak tepat, dan terjebak oleh praktik investasi bodong atau Ponzi scheme.

Menanggapi fenomena tersebut, OJK telah berperan aktif dalam upaya peningkatan literasi Keuangan digital. Salah satunya adalah dengan meluncurkan program digital financial literacy (DFL). Program DFL merupakan salah satu inisiatif yang dilakukan oleh OJK yang ditujukan untuk memberikan edukasi terkait layanan keuangan digital yang dikemas secara interaktif, menarik dan mudah dipahami dalam bentuk media buku, e-book, video animasi, dan games.

“Target utama dari program DFL ini adalah generasi milenial yang memiliki potensi sebagai pengguna terbesar layanan keuangan digital,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor Unpatti M J Saptenno, dalam sambutanya memberikan apresiasi kepada OJK atas kepercayaan yang telah memilih Unpatti sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan kegiatan digital financial literacy 2021.

“Saya ucapkan selamat datang kepada pimpinan OJK Jakarta dan OJK Maluku bersama staf serta para dosen dan mahasiswa dari Perguruan Tinggi di Maluku dan Politeknik Negeri Ambon,” ucapnya.

Menurutnya, kegiatan DFL dalam rangka mendorong dosen, mahasiswa dan pegawai mengenal OJK dan memahami apa itu literasi dan digital financial, sebab generasi muda diera digitalisasi sekarang ini, dituntut untuk mengembangkan potensi diri dan memahami tentang digital financial.

Rektor berharap melalui kegiatan ini, mahasiswa mampu menjadi entrepreneur muda dan agen perubahan yang berinovasi dalam bidang digitalisasi menuju era rovolsi industry 5.0.

“Kebijakan Belajar Kampus Merdeka memberi peluang bagi para mahasiswa untuk siap membangun jiwa kewirausahaan melalui kreativitas dan potensi diri,” harapnya. (S-51)