Empat Pegawai DPRD Maluku Tes Swab
AMBON, Siwalimanews – Corona masuk DPRD Maluku, salah satu anggota dewan dan pegawai ikut terpapar. Lembaga wakil rakyat ini mengambil langkah cepat dengan melakukan tes swab terhadap empat pegawai pada bagian sekretariat.
Tes swab dilakukan oleh Dinas Kesehatan Maluku, Selasa (4/8). Keempat pegawai ini merupakan hasil tracing yang diketahui pernah kontak langsung dengan salah satu pegawai sekretariat, yang terpapar Covid-19.
Sekretaris DPRD Provinsi Maluku, Bodewin Wattimena menjelaskan, salah satu staf sekretariat yang terpapar pada beberapa waktu lalu telah dilakukan tracing, dan hasilnya ada 4 pegawai yang harus menjalani swab.
“Jadi ada empat pegawai yang hari ini menjalani tes swab di Dinas Kesehatan Maluku,” jelas Wattimena dalam keterangan persnya kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang Ambon, Selasa (4/8).
Sementara terkait dengan pemberitaan pada semua media massa yang menyatakan pegawai dan anggota DPRD Provinsi Maluku terpapar corona, kata Wattimena, informasi tersebut benar adanya, bahwa satu pegawai sekretariat dan satu anggota DPRD terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca Juga: Maluku Tambah 29 Kasus BaruUntuk satu anggota DPRD yang ikut terpapar, kata Wattimena, pihaknya telah menyurati Dinas Kesehatan Maluku minta dilakukan tracing terhadap pegawai dan anggota DPRD yang ada.
Berdasarkan permintaan tersebut, lanjut dia, maka dalam waktu dekat ini tim Dinas Kesehatan akan melakukan tracing, dengan tujuan untuk mencari tahu orang-orang yang melakukan kontak secara langsung dengan anggota DPRD yang terpapar. “Jadi untuk tracing, kalau hari (kemarin-red) ini tidak jadi, mungkin besok pasti akan dilakukan oleh tim Dinkes,” ujarnya.
Menurutnya, untuk proses tracing secara khusus bagi anggota DPRD, nantinya dilakukan terhadap seluruh pimpinan dan anggota maupun pegawai sekertariat, sehingga apabila dari hasil tracing ternyata ada yang melakukan kontak langsung, maka akan dilakukan swab.
“Kita tidak bisa menduga-duga bahwa kantor ini semuanya harus diswab atau kantor ini ditutup, kami belum bisa menduga-duga seperti itu,” ucapnya.
Ia mengaku, dugaan kuat anggota yang terpapar berawal dari adanya salah satu pegawai pada Kantor Gubernur yang terkonfirmasi positif, yang mana istrinya juga pegawai pada Sekretariat DPRD.
Ketika staf sekretariat DPRD itu sementara mendampingi Pansus di Jakarta, barulah diketahui jika suaminya dinyatakan positif covid-19, sehingga atas informasi itu, pegawai dimaksud diminta untuk tidak boleh masuk kantor setelah kembali dari Jakarta.
“Beberapa waktu pegawai ini jalani swab dan dinyatakan positif. Kebetulan ketua pansus adalah anggota yang terpapar hari ini, beliau kontak dengan pegawai tadi, karena mereka melakukan perjalanan ke Jakarta, jadi bukan akibat dari perjalanan,” bebernya.
Sekembalinya dari Jakarta, beberapa hari kemarin tambah Wattimena, ketika anggota DPRD hendak melakukan perjalanan ke kabupaten/kota, maka dilakukan rapid test dan hasilnya satu anggota dinyatakan reaktif kemudian dilanjutkan swab hasilnyapun positif. (Cr-2)
Tinggalkan Balasan