AMBON, Siwalimanews – Ekspor Maluku bulan Januari 2024 mencapai US$ 8,22 juta atau turun sekitar 58,63 persen dibandingkan Desember 2023.

Jika dibandingkan dengan Januari 2023 sebesar US$ 5,98 juta maka ekspor bulan Januari 2024 meng­alami peningkatan sekitar 37,60 persen.

“Ekspor Maluku bulan Januari 2024 berasal dari sektor nonmigas,” terang Kepala BPS Maluku Maritje Pattiwaellapia dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Jumat (1/3)

Ia mengaku ekspor maluku pada Januari 2024 meliputi negara Thailand, Singapura, Vietnam, Hong­kong, Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat dan Ghana.

“Ekspor terbesar menuju Tiong­kok senilai US$ 6,71 juta,” ung­kapnya.

Baca Juga: Produk Unggulan Asal Buru Hadir di Pameran Inacraft 2024

Dijelaskan total nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Januari 2024 mencapai US$ 4,79 juta atau naik 324,72 persen dibanding Desember 2023.

Jika dibandingkan dengan Januari 2023 (US$ 6,94 juta), nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor melalui pelabuhan luar Maluku mengalami penurunan sekitar 31,02 persen.

Sementara impor Maluku bulan Januari 2024 mencapai US$ 32,64 juta atau turun sekitar 24,13 persen dibandingkan impor Desember 2023 (US$ 43,01 juta).

Jika dibandingkan impor Januari 2023 sebesar US$ 18,35 juta maka impor pada periode yang sama tahun 2024 mengalami peningkatan sekitar 77,87 persen.

“Impor Maluku periode Januari 2024 berasal dari Singapura, Vietnam, dan Tiongkok. Impor terbesar berasal dari Singapura dengan nilai US$ 28,06 juta,” terangnya.

Ia mengaku ekspor Maluku pada Januari 2024 mencapai US$ 8,22 juta berasal dari komoditas non migas.

“Komoditas non migas dari kelompok ikan dan udang berupa tuna, kerapu, ikan laut, dan kepiting (live crab),” katanya.

Nilai ekspor Januari 2024 turun sekitar 58,63 persen dibandingkan nilai ekspor Maluku bulan Desember 2023 (US$ 19,88 juta) yang berasal dari komoditas migas (bahan bakar) dan nonmigas yaitu kelompok ikan dan udang. (S-25)