Ekspektasi Warga Kota Ambon di HUT ke-447
Hari ini, Rabu (7/9), Kota Ambon memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-447. Dengan mengusung tema “Give To Ambon” atau Berikan Untuk Ambon atau Kase Par Ambon atau Kase Voor Ambon memiliki makna khusus bagi warga Kota Ambon bahwa kota ini sudah memberikan kita kesempatan untuk hidup mendiaminya, dan karena itu sudah waktunya untuk kita memberikan yang terbaik untuk kota ini.
Memberikan yang terbaik bagi kota ini, tidak hanya dengan menjaga keamanan dan ketertiban maupun menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah tepat pada waktu dan pada tempatnya tetapi sebagai warga kota bertajuk manise ini, kita bisa memberikan support untuk Pemerintah Kota maupun seluruh stakeholder yang bekerja untuk kota ini karena sekecil apapun kontribusi kita bagi kota ini sangat berarti bagi kemajuan Kota Ambon kedepan.
Berikut ekspektasi atau harapan warga Kota Ambon di HUT ke-447 tahun;
Dominggus Tehupeiory (Buruh Bangunan)
Kota Ambon diusia ke-447 Tahun, harus terus berbenah. Karena diusia yang sudah matang ini, tapi kondisi Ambon terutama masyarakat, pemerintah, penataan kotanya, masih semberaut. Terutama tentang penanganan sampah yang masih jauh dari harapan masyarakat. Olehnya diusia yang baru ini, intinya bagaimana membangun kesadaran bersama, baik pemerintah maupun masyarakat untuk mewujudkan Ambon yang nyaman, bersih, dan Ambon yang jadi dambaan semua orang.
Baca Juga: Disambut Hangat Warga Kota Saumlaki, Jokowi Pilih Jalan Kaki Menuju HotelMartha J Lewaherilla (Guru – Kepala Sekolah SDN 52 Lawena Hutumuri)
Perayaan HUT ke-447 Kota Ambon di Tahun 2022 ini, diwarnai pergumulan berat sebagai pemimpin dan warga kota dalam menghadapi setumpuk persoalan yang salah satunya adalah persoalan pendemi covid-19. Karena itu, sebagai masyarakat Kota Ambon, dan khususnya pegiat pendidikan dasar, kami turut memberikan dukungan dan topangan bagi bapak Penjabat Walikota Ambon, dalam upaya membenahi dan membangun Kota Ambon agar lebih baik ke depannya. Dengan tetap mengharapkan, adanya perhatian khusus dari Pemerintah Kota Ambon terhadap pengelolaan lembaga pendidikan dasar sebagai sarana guna menghasilkan generasi yang cerdas, bermoral yang baik dan mencintai Kota Ambon.
Asher Imuly (Tukang Ojek)
Dengan usia Kota Ambon ke-447. Kota Ambon sudah banyak berubah dan berkembang, Namun ada dua hal yang menjadi saran dan harapan beta sebagai pengojek di Kota Ambon. Saran yang pertama, untuk Dishub Kota Ambon tolong di tertipkan mobil yang parkir di depan Dinas PU Provinsi Maluku sampai di depan Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, karena salah satu faktor kemacetan di Jl DI Panjaitan sampai Jl. Tulukabessy Kota Ambon ada disitu dan yang kedua untuk bapak Penjabat Walikota Ambon, tolong kordinasikan dengan bapak Gubernur Provinsi Maluku untuk keluarkan aturun bagi para ASN lingkup provinsi maupun Kota Ambon untuk menggunakan transportasi umum saat pergi bekerja, karena kelihatan sekali waktu pagi hari saat jam masuk kantor dan sore hari saat jam pulang kantor pasti terjadi kemacetan. Sementara harapan saya semoga pemerintah dapat mengatasi kemacetan yang terjadi di dalam Kota Ambon secepat mungkin. Tabea.
Isak Pelamonia (Sopir Angkot)
Sebagai pengemudi, saya mau sampaikan tentang apa yang harus dibenahi, yang pertama terkait kemacetan di Kota Ambon, berlahan sudah mulai membaik, tetapi ada beberapa titik yang perlu juga dibenahi lagi oleh Pemerintah Kota, dalam hal ini Dishub. Yang mana perlu adanya kerjasama Dishub dan Ditlantas, baik Polres maupun Polda, jika tidak, kemacetan ini akan terus terjadi.
Yang berikut soal sampah. Kesadaran masyarakat secara keseluruhan mulai memahami akan pentingnya kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tapi ada beberapa titik juga di kota ini, yang masih terlihat sampah berserakan dimana-mana, bahkan hingga ke jalan raya. Kemudian banyaknya jalan yang mengalani kerusakan, dan itu dibutuhkan perhatian Pemerintah Kota untuk diperbaiki karena dengan kerusakan jalan itu, sebagai pengemudi tentunya kita resah, terutama di Batu Merah bawah/pantai, itu perlu dibenahi. Itu yang harus dilihat diusia Ambon ke-447 ini. Secara keseluruhan, Ambon sudah cukup bagus tetapi untuk dikatakan Ambon Manise, maka harus ditata lebih bagus lagi.
Acmad Pellu (Tukang Parkir)
Sebagai warga yang tinggal di Kota Ambon selama kurang lebih 20 tahun sangat berharap agar diusia ke-447 tahun ini, Kota Ambon semakin lebih baik lagi kedepan. Penataan drainase dan pengelolaan sampah diharapkan bisa dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan banjir dan genangan dimana-mana. Pelayanan kesehatan harus lebih ditingkatkan, termasuk masalah pengangguran dan kemiskinan juga harus menjadi perhatian serius pemerintah Kota Ambon. Selain itu, masalah kemacetan belum sepenuhnya teratasi dengan baik tapi sebagai warga Kota Ambon, kami tetap mendukung Pemerintah Kota Ambon agar Kota Ambon lebih baik lagi kedepan.
Afrizal Mukadar (OKP-Ketua HMI Kota Ambon)
447 Tahun Kota Ambon, Usia yang tidak lagi muda. Di usianya, Ambon harus terus melakukan evaluasi intensif dalam pelaksanaan pemerintahannya. Semakin bertambahnya usia maka semakin kompleks pula masalah yang harus diatasi layaknya manusia, diusia yang telah senja manusia relatif mendapati kondisi yang tidak lagi stabil, seperti daya tahan tubuh yang menurun, mudah sakit, menurunnya penglihatan, pendengaran dan lain-lain. Sama halnya dengan sebuah daerah. sebagai contoh, hari ini intensitas hujan di Kota Ambon tak terkira, sebagian masyarakat dibeberapa tempat dan di setiap tahunnya hidup dalam kekhawatiran akan bahaya longsor maupun banjir. Masalah-masalah krusial Kota Ambon hari ini, Ambon memproduksi 220 ton sampah setiap hari, pengrusakan lingkungan, kemacetan, distribusi kesejahteraan yang tidak merata, Tahun 2022 tercatat pengangguran sebesar 25.760 jiwa atau sekitar 11%, banyaknya anak jalanan yang tidak tersentuh pendidikan hingga kualitas pelayanan publik yang sangat birokratik, berbelit-belit, tidak ramah kepada pengunjung, rencana tata ruang dan tata wilayah yang belum baik dan masih banyak lagi masalah di Kota Ambon yang membutuhkan atensi lebih dari pemerintah. Olehnya itu, di ulang tahun Kota Ambon ini, kita berharap kompleksitas masalah ini bisa diuraikan satu per satu oleh pimpinan Kota Ambon yang sementara bertugas.
Lady Cesilia Ayu Ohoilulin (Mahasiswa FKIP Unpatti)
Kota Ambon diusia ke-447 ini memang semakin baik, semakin mantap, hanya saja satu yang perlu dibenahi adalah soal kebersihan kota ini. Sampah masih terlihat dimana-mana, itu menunjukan minimnya kesadaran masyarakat dan kurang adanya ketegasan dari Pemerintah Kota Ambon. Untuk Pj. Walikota sekarang, banyak inovasi yang dibuat, dan itu semakin memudahkan masyarakatnya ketika harus berurusan ke Pemkot Ambon. Dan kita berharap, kedepannya akan lebih baik lagi dalam segala aspek. Dan satu hal lagi, kita berharap, pemimpin Ambon kedepannya adalah orang yang bijaksana dalam melihat Ambon dan juga masyarakatnya.
Lies Marantika (Ketua LSM Gasira Maluku)
Bertolak dari kerja-kerja kami di Gasira bahwa angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Ambon termasuk tinggi sehingga kita mendorong agar Pemkot dapat memberikan perhatian lebih minimal melakukan koordinasi dengan Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease apalagi dalam rangka Kota Ambon menuju kota layak anak maka Pemkot harus memberikan perhatian serius terhadap isu kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Ambon.
Anes Pasanea (Tukang Becak)
Kota Ambon diusia 447 sebenarnya memang sudah cukup bagus. Dan kalau sudah cukup bagus, sudah manise. Tapi kalau masih banyak orang gila berkeliaran, maka wajah kota ini akan terlihat jelek. Selain orang gila, juga anak tukang minta-minta atau pengemis, juga masih banyak terlihat, dan itu tentu sangat mengganggu. Kalau mau Ambon lebih bagus lagi, maka dua hal itu harus ditangani. Pemerintah Kota diusia ke 447 ini, harus melihat persoalan itu.
Kalau soal bersih, beberapa titik di pusat kota ini sudah.cukup bersih, karena ada petugas sapu jalan. Dua hal itu tadi saja yang saya mau sampaikan untuk menjadikan Ambon lebih indah lagi.
Lisna (Pedagang Pasar Mardika)
Saya bukan warga Kota Ambon tapi sebagai orang yang mencari nafkah di kota ini tentunya memiliki harapan yang begitu besar kepada Pemerintah Kota Ambon agar diusia yang ke-447 tahun ini, sentra-sentra produksi sayur mayur yang ada di kota ini lebih ditingkatkan lagi. Berikan peluang dan modal bagi para petani agar bisa lebih tingkatkan produksi mereka. Selain itu, ruas jalan di beberapa titik di kota ini juga harus diperbaiki.
Daniel Tabaleku (Tukang Parkir)
Kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Ambon sudah baik, yang mau saya sampaikan soal penggunaan trotoar, fungsi dari penggunaan trotoar itu harus dikembalikan. Jangan jadikan trotoar sebagai tempat jualan. Kembalikan fungsinya sebagai fasilitas bagi pejalan kaki. Jika tidak, maka percuma buat trotoar, tapi fungsinya justru untuk berjualan.
Yang berikut saya mau minta kepada Penjabat Walikota tolong perhatikan para Sopir Angkot yang kebanyakan tidak melayani anak-anak sekolah, apalagi dengan biaya Angkot yang disesuaikan dengan tarif anak.sekolah, itu sering tidak diangkut, dan itu sangat disayangkan, mestinya anak sekolah/mahasiswa, disesuaikan bayarannya sesuai tarif. Terutama untuk daerah gunung, di bagian Kecamatan Leitimur itu. Ini juga harus menjadi perhatian Pemerintah Kota untuk tegas kepada para sopir. (*)
Tinggalkan Balasan