Duduk Lama di Kursi Mobil Bikin Kesuburan Menurun
Kendaraan roda empat menjadi salah satu pilihan moda transportasi banyak orang.
Namun, tanpa disadari, duduk berlama-lama di kursi mobil dapat membahayakan kesehatan.
Hal tersebut ditemukan dalam sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari University of California, Amerika Serikat. Studi menunjukkan, busa yang digunakan pabrikan pada bantalan beberapa kursi mobil mengandung sejumlah zat berbahaya yang dapat menyebabkan kanker.
Hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental International itu menyebut, bahan kimia berbahaya yang dimaksud adalah tris phospate yang dikenal juga sebagai ‘chlorinated tris’ atau TDCIPP. TDCIPP sendiri terdaftar sebagai salah satu bahan kimia yang dapat memicu kanker dan masalah kesehatan lainnya.
Meski dikenal sebagai karsinogen–zat pemicu kanker–banyak perusahaan, terutama di industri otomotif, masih menggunakan TDCIPP sebagai salah satu bahan yang digunakan pada kursi mobil.
Baca Juga: Menjaga Keindahan Rambut dengan Makanan Kaya NutrisiMelansir Medical News Today, studi teranyar menunjukkan, perjalanan panjang menggunakan mobil dapat membuat orang terpapar bahan kimia berbahaya seperti TDCIPP.
Bahayakan Kesuburan
Profesor David Volz dan timnya telah mempelajari efek yang dihasilkan TDCIPP dan bahan kimia serupa terhadap kesehatan sejak 2011 lalu. Namun, para peneliti baru mengetahui bahwa TDCIPP yang digunakan di kursi mobil juga berbahaya bagi banyak orang, salah satunya terhadap tingkat kesuburan.
Dalam studi ini, para peneliti mengintervensi embrio ikan zebra dengan TDCIPP. Hasilnya, terlihat bahwa bahan kimia tersebut dapat mencegah perkembangan normal embrio.
Temuan ini sama dengan penelitian sebelumnya pada manusia yang menemukan hubungan antara paparan TDCIPP dengan masalah kesuburan.
TDCIPP Memapar Manusia
Untuk meneliti lebih lanjut, peneliti memverifikasi apakah manusia dapat terpapar oleh TDCIPP melalui kursi mobil. Peneliti melibatkan sebanyak 88 peserta penelitian yang berada di dalam mobil selama 15-120 menit pada setiap harinya.
Masing-masing peserta diminta mengenakan gelang silikon yang berfungsi untuk menangkap molekul udara. Sebagai informasi, TDCIPP tak benar-benar ‘berdiam diri’ di dalam busa kursi mobil, melainkan melayang bebas di udara.
Peserta menggunakan gelang silikon selama lima hasil. Hasilnya, jumlah TDCIPP yang menempel pada gelang silikon ditemukan cukup signifikan.
“Saya agak skeptis karena saya tidak berpikir bahwa konsentrasi [TDCIPP] yang akan terambil bisa sebanyak itu dalam jangka waktu singkat,” ujar Volz.
Kendati demikian, diperlukan studi lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hal tersebut.
Untuk saat ini, para peneliti menyarankan agar pemilik mobil sering membersihkan kendaraannya untuk mengurangi paparan kimia berbahaya. (web)
Tinggalkan Balasan