NAMLEA, Siwalimanews – Dua pejabat eselon II di Kabupaten Buru, masing Kadis Pendapatan,  Azis Latuconsina (53) dan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Hasan Rehalat (56), positif Covid-19 sesuai hasil swab test.

Sebelum dinyatakan positif Covid 19, kedua pejabat ini bersama bupati dan pejabat lainnya beserta para pegawai di lingkup Pemkab Buru menjalani test swab pada beberapa hari lalu. Keduanya dinyatakan positif bersama 16 nama lainnya di kalangan ASN dan PTT.

18 pasien yang baru dinyatakan positif inis emuanya tanpa gejala alias OTG yang terdiri dari 8 orang berjenis kelamin laki-laki dan 10 lainnya perempuan itu yakni,  AT (52) laki-laki, AU (36 ) laki-laki, AB (47) LAKI-LAKI, NQM (41) laki-laki, MKL (27) laki-laki, AKI (55) laki-laki dan AL (53) laki-laki, serta  HR (56)

Salanjunya, ESDP (21) perempuan, UBT (42) perempuan,  EK (47) perempuan, SFS (43) perempuan, SR (44) perempuan, MB (22) perempuan, VM (37) perempuan,  HS (31) perempuan, UL (35) perempuan dan RS (40) juga berjenis kelamin perempuan.

Bertambahnya 18 pasien baru di Kabupaten Buru ini, setelah  Satgas Covid 19 kabupaten menerima Surat dari Kepala Dinas Kesehatan Maluku tertanggal 9 Oktober 2020 yang meneruskan hasil pemeriksaan swab dari BTKLPP klas II Ambon terhadap 140 orang

Baca Juga: Tambah Lagi Pegawai DPRD Maluku Terpapar Corona

Jubir Satgas Covid 19 Kabupaten Buru,  Nani Rahim yang dikonfirmasi Siwalimanews Sabtu (10/9) menjelaskan, 18 pasien baru ini semuanya berasal dari kalangan PNS dan PTT.

“Umumnya ada pejabat esalon dua,  tiga dan empat. Ada juga tenaga kesehatan dan PTT, ” ucap Nani tanpa merinci nama-nama mereka yang terpapar covid ini.

Penambahan 18 pasien positif Covid di Kabupaten Buru ini menjadikan kabupaten itu kini mengoleksi 57 pasien yang terpapar Covid.

“Mereka ini semuanya lantaran tanpa Gejala (OTG) maka mereka menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing. Pasalnya, tiga tempat karantina yang kita siapkan telah penuh,” ungkap Nani.

Bertambahnya jumlah kasus positif di kabupaten itu, maka Bupati Buru Ramly Umasugi telah memerintahkan Dinas Pendidikan untuk meliburkan seluruh siswa dari aktivitas belajar mengejar mulai dari jenjang SD-SMA.

“Instruksi liburkan sekolah-sekolah ini tidak ada batas waktu. Kita lihat situasi dan kondisi. Kalau sudah aman baru sekolah dibuka kembali,” ujar Nani.

Selain sekolah yang libur,  sejak Senin nanti seluruh kantor pemerintah di Namlea juga mulai menerapkan work from home atau bekerja dari rumah.

Bahkan, Puskesmas Namlea juga ditutup untuk sementara selama satu minggu untuk keperluan sterlisasi, dikarenakan empat tenaga kesehatannya juga terpapar Covid.

“Kita himbau masyarakat agar jangan panik dengan terus bertambahnya kasus positif. Namun yang harus diperhatikan adalah, tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti kurangi aktifitas di luar rumah jika tidak penting, tetap pakai masker di luar rumah, serta selalu menjaga jarak atau menghindari kerumunan,” himbaunya. (S-31)