DPRD Warning Dinkes dan RS Haulussy Bayar Hak Nakes
AMBON, Siwalimanews – DPRD Maluku memberikan warning keras kepada Dinas Kesehatan dan manajemen RS Haulussy, hingga menjelang akhir tahun anggaran 2022 belum juga membayar hak-hak tenaga kesehatan yang melayani pasien Covid-19.
Sikap acuh yang ditunjukkan Dinas Kesehatan dan manajemen RS Haulussy ini membuat Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Melkianus Sairdekut memberikan peringatan keras agar segera dibayarkan kepada tenaga kesehatan.
“Kami ingatkan ini sebelum tahun anggaran 2022 ini berakhir, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku segera menyelesaikan seluruh tunggakan-tunggakan tunjangan jasa tenaga kesehatan yang sampai saat ini belum dibayarkan,” tegas Sairdekut saat diwawancarai wartawan di ruang kerjanya, Selasa (6/12).
Menurutnya, Dinas Kesehatan dan manajemen RSHaulussy harus konsisten untuk melakukan pembayaran, karena nakes telah menjalankan hak-hak dalam melayani pasien Covid-19. “Artinya yang namanya hak itu harus dibayar dan tidak boleh tidak,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifudin mengatakan, anggaran yang diperuntukkan untuk pembayaran hak tenaga kesehatan telah masuk di rekening RS Haulussy sejak bulan Agustus lalu maka harus segera dibayarkan.
Baca Juga: Sudah Berbuat, Luturmas Optimis Fatlolon Kembali Pimpin KKT“Kami sudah sampaikan beberapa pikiran agar pembagian dilakukan secara adil dan merata yang melibatkan semua unsur yang ada di RS Haulussy dan mungkin saja belum ada kesepakatan di tingkat itu, makanya harus segera diselesaikan,” ucap Rovik.
Komisi IV kata Rovik, terus mendorong agar harus segera dibayarkan sesuai waktu dan tetap mengedepankan asas keadilan.
“Jangan sampai orang yang bekerja ada di garda terdepan itu mendapatkan tidak sesuai dengan keringat yang telah dia persembahkan untuk kerja-kerja itu,” ujarnya.
Ditambahkan, hal ini penting karena bukan soal uang tetapi soal penghargaan terhadap kinerja nakes. “Ini bukan soal uang, ini soal penghargaan terhadap kerja nakes. Dan uang bukan satu-satunya metodelogi atau cara untuk mengukur kinerja orang, tapi penghargaan itu paling penting,” ujarnya. (S-20)
Tinggalkan Balasan