AMBON, Siwalimanews – DPRD Kota Ambon sangat menyesali sikap yang ditunjukan oleh Pemkot Ambon mapun Gugus Tugas yang tak menaruh perhatian terhadap keluarga pasien Covid-19 yang sementara menjalani karantina terpusat.

Padahal Walikota berulang kali mengeluarkan pernyataan bahwa setiap keluarga pasien covid yang menjalini karantina naik mandiri maupun terpusat akan diperhatikan oleh Pemkot dan Gustu, namun ternyata tidak juga.

“Kami sangat sesalkan pernyataan yang disampaikan bersifat pelayanan kepada masyarakat yang diutarakan walikota, namun sayangnya tidak bisa dibuktikan,” tandas anggota Komisi I DPRD Kota Ambon  Christianto Laturiuw, kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Seni (26/10).

Menurutnya, apa yang disampaikan Walikota Ambon Richard Louhenapessy bahwa mereka tetap akan melihat keluarga pasien Covid-19 itu, harus disertakan dengan bukti pelaksanaanya bukan hanya sebagai pemanis dibibir yang duutarakan ke media massa.

“Jangan sebagai pemimpin kita hanya cerdas menyampaikan tetapi tidak terbukti dalam penanganan apalagi ini termasuk dalam keselamatan warga kota,” ucapnya.

Baca Juga: Penanganan Buruk, Pasien Covid Kritik Gustu Kota Ambon

Menurutnya, sebagai wakil rakyat, mereka tidak menginginkan ada masalah seperti ini. Apalagi saat ini pada konteks pengeluaran atau penggunaan anggaran Covid yang sudah mencapai puluhan milyar rupiah, namun masih saja ada bentuk-bentuk kasus seperti ini, dengan dmeikian ini menjadi tanda tanya besar bagi DPRD.

“Kami di komisi secara internal sudah bicarakan masalah ini dan ketika selesai dari kegiatan bimtek, kita akan panggil Dinkes serta gutus untuk pertanyakan soal metode dan penangan seperti apa yang dipakai oleh mereka,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Komisi I Saidna juga sangaat menyayangkan sikap pemkot dan gustu yang terkesan lepas tangan terhadap keluarga pasien covid.

“Kita akan minta perhatian yang intens dari pemkot melalui gustu, a jangan sampai ini jadi kasus yang kemudian berdampak kepada phsikologi pasien yang menjalani proses karantina,” janji Saidna.

Menurutnya, keluarga pasien harus menjadi tanggung jawab dari pemkot, karena hal ini sudahs ering disampaikan oleh Walikota Richard Louhenapessy.

“Artinya ketika seseorang dia terpapar, maka tanggung jawab moril terhadap keluargnya juga mesti dipikirkan,” tuturnya.

Pada kasus ini, mereka yang terpapar covid merupakan tulangpunggung keluarganya, sehingga pemkot wajib bertaggung jawab untuk memperhatikan keluarga mereka di rumah.

Permasalahan seperti ini, seharusnya tidak lagi terjadi di masyarakat, karena penangan covid-19 ini sudah begitu lama. Namun dengan kejadian tersebut, maka ini menjadi kasus baru yang harus disikapi  untuk menjadi perhatian khusus komisi agar tidak lagi ada persoalan dalam kasus seperti ini.

“Komisi I berharap, gustu kota dapat melihat persoalan ini sehingga tidak menjadi polemik di masyarakat. Selain itu, secepatnya juga kami akan panggil Dinkes dan gutus untuk pertanyakan persoalan ini,” tutupnya. (Mg-5)