DPRD Kota Wacanakan Pemberian Dana Stimulan Bagi Korban Bencana
AMBON, Siwalimanews – DPRD Kota Ambon mulai mewacanakan pemberian dana stimulan bagi warga yang terdampak bencana tanah longsor dan lain sebagainya. Pasalnya, dengan ketersediaan dana tersebut, bisa membantu meringankan beban warga yang terdampak bencana.
“Selama ini kan, banyak korban longsor yang hanya diberikan bantuan tanggap darurat, seperti pemberian terpal, karung dan lainnya. Kemudian mereka didata dan diusulkan ke pusat, tapi kadang tidak terealisasi bantuan pusat itu. Dengan itu kita berpikir untuk ada baiknya ada dana stimulan bagi masyarakat yang rumahnya terdampak, seperti longsor dan lainnya,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Ambon Rustam Latupono kepada wartawan di Baileo Rakyat Belakang Soya, Jumat (23/6).
Wacana tersebut kata Rustam, nantinya akan bahas dalam rapat internal DPRD, untuk selanjutnya diusulkan ke pemerintah kota. Ini juga sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga kota yang terdampak bencana, sehingga sangat diharapkan usulan ini bisa berjalan.
“Ini masih sebatas wacana, akan kita rapatkan nanti. Jadi nanti mungkin dana stimulan ini dimasukan atau diprogramkan oleh pemkot, seperti santunan duka yang diperuntukan bagi setiap warga kota yang meninggal dunia misalnya. Kan kalau bantuan duka Rp2 juta untuk ahli waris, maka bantuan stimulan ini nanti didesain, mungkin Rp5 atau 10 juta/rumah. Nanti Regulasinya diatur dalam Perwali katakanlah,” tuturnya.
Menurutnya, hal ini perlu, mengingat Kota Ambon terdapat musim penghujan, dimana pada musim itu, bencana terjadi dimana-mana, dan sebagiannya dipastikan akan terkena dampak dari bencana yang setiap tahun terjadi, seperti saat ini.
Baca Juga: KPU Gelar Pleno Penetapan DPT Pemilu 2024“Bencana kan tidak terjadi setiap hari, ada musimnya, jadi saya pikir itu bisa dilakukan. Artinya jangan hanya orang meninggal saja yang dapat bantuan, kalau bisa warga yang kena bencana juga, disamping harus ada ketegasan juga soal pembangunan untuk langkah antisipasi dan pencegahan, mengingat banyak rumah yang dibangun di daerah rawan bencana,” cetusnya. (S-25)
Tinggalkan Balasan