NAMLEA, Siwalimanews – Wakil Ketua DPRD Buru, Djalil Mukaddar menyebut ada pangkalan BBM nakal beroperasi di Kota Namlea khusus minyak tanah (mitan).

“Kami berharap sungguh kepada pihak kepolisian dan Disperindag menindak tegas pelaku yang menimbun, khususnya lagi di agen dan pangkalan mitan,” tutur Wakil Ketua DPRD Buru, Djalil Mukaddar di Namlea, Sabtu (23/4)

Ia mengaku kalau DPRD sangat menginginkan adanya langkah tegas seperti itu, seraya meminta polisi memanggil para agen dan pangkalan BBM karena ada indikasi penimbunan mitan.

“Terjadi kenaikan harga mitan seperti ini pasti ada penimbunan atau tidak sesuai peruntukan,” kata Djalil.

Hasil temuan DPRD di lapangan bahwa setiap hari terjadi antrian panjang masyarakat yang hendak membeli mitan.

Baca Juga: Dua Ribu Paket Sembako Disalurkan ke Warga

“Sudah antri lagi, namun harganya melambung dari patokan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp4.050 perliter,” jelasnya.

Informasi yang diperoleh wakil rakyat ini juga menyebutkan, kalau  misalnya mitan masuk di agen atau pangkalan sebanyak 10-20 drum, tapi yang didistribusi kepada masyarakat hanya separuh.

“Yang sisa lagi entah dikemanakan. Ini yang harus diselidiki oleh pihak-pihak terkait,” pintanya.

Politisi PKB di DPRD Buru ini kembali menegaskan, terjadi kelangkaan mitan bersubsidi di Namlea.

“Masyarakat mendapatkan mitan dengan susah payah dan sangat langkah dengan harga 8 ribu sampai dengan 10000 perliter. Padahal HET di Kabupaten Buru hanya 4050 per liter,” ujarnya.

Padahal menurutnya, DPRD sudah bertemua dengan pihak Pertamina Disperindag Buru namun selalu terjadi antrian panjang dan mitan didapat dengan harga Rp.10.000 perliter.

Dalam rapat itu juga Pertamina menjelaskan, sesungguhnya stok mitan di Buru tidak pernah kurang. Dikeluarkan tiap hari sesuai stok yang tersedia dan kebutuhan itu sangat terpenuhi sampai selesai lebaran.

“Dari hasil penjelasan itu, kami berprediksi kenakalan oknum oknum agen dan pangkalan mitan. Kami pertegas kepada Kepala Disperindag untuk jangan lembek melakukan pengawasan,” ungkapnya.

Dari penelusuran Siwalima, hanya beberapa titik pangkalan BBM yang benar-benar menjual mitan kepada masyarakat.

Diantaranya, pangkalan BBM  di BTN Bukit Permai, satu pangkalan di perempatan jalan Depot Pertamina, satu pangkalan di Kompleks Pilar, satu pangkalan di dekat SDN 2, satu pangkalan di Jikubesar, satu pangkalan di dekat pelabuhan dalam kota, satu pangkalan di kampung buru, dua pangkalan di dekat kantor pos, dan satu pangkakan di Jiku Kecil.(S-11)