AMBON, Siwalimanews – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Forum Pember­dayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Provinsi Maluku, melakukan silaturahmi dengan Ketua Dekranasda Provinsi Maluku, Ny Widya Pratiwi Murad di kediamannya di kawasan Wailela, Senin (26/9).

Dalam silaturahmi tersebut, Widya Pratiwi Murad memberikan banyak masukkan, arahan untuk kepentingan bersama perempuan dan anak di Maluku.

Istri Gubernur Maluku ini menceritakan banyak penga­laman sebagai istri mantan Dankor Brimob yang harus berhadapan dengan berbagai persoalan di 34 provinsi.

Widya mengatakan, kini sebagai istri Gubernur banyak tanggungjawab yang harus dilakukan dalam kapasitas sebagai Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dekranasda, Duta Parenting Maluku, Ketua Kwarda Maluku, dan lainnya.

“Ini tidak mudah, bagaimana harus memberikan perhatian untuk semua perempuan di Maluku dengan berbagai persoalan,”ungkapnya.

Baca Juga: Tamaela: Bongkar Muat Siang Hari Harus Ditindak

Dirinya memberikan apresiasi atas kehadiran FPPI di Maluku, yang aktivitasnya juga intens menyikapi masalah-masalah perempuan dan anak di Maluku.

“Kedepan kita akan berkolaborasi dan bersinergi untuk memajukan perempuan Maluku melalui berbagai program demi dan untuk kepentingan daerah Maluku,”janji Widya sembari menambahkan, kolaborasi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan juga dapat dilakukan untuk membangun kebersamaan saling support dengan program-program yang sudah ada.

“Saya senang berada di tengah masyarakat, bersama mereka mempelajari kehidupan mereka, ada di tengah-tengah kehidupan mereka sehari-hari, bahkan tidur bersama penduduk di daerah-daerah terpencil, dan merasakan bagaiaman keseharian hidup perempuan dan anak di daerah-daerah,”ujar bunda Literasi Maluku ini.

Widya yang juga Bunda Genre Maluku ini berkomitmen bersama organisasi perempuan untuk sama-sama membangun Maluku, sama-sama menjawab berbagai persoalan khususnya perempuan dan anak-anak.

Dirinya mengajak FPPI Maluku untuk membangun kebersamaan, saling bahu membahu dalam melakukan sosialisasi berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan. “Ini sudah ada Undang-Undang, ada jaminan hukumnya, jadi tidak lagi sembarangan memperlakukan perempuan dan anak,”kata Widya.

Lantaran itu, untuk mengikapi masalah ini, Widya Murad meminta keseriusan dan komitmen bersama untuk sama-sama minimal mengurangi masalah kekerasan terhadap perempuan di Maluku.

“Kami juga punya Pusat Pela­-yanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang juga terus memantau kasus-kasus yang dilaporkan dan mereka juga melakukan pendampingan dan advokasi untuk menyelesaikan masalah,” jelasnya.

Semua yang dilakukan minimal agar Maluku tidak tertinggal dan bisa sejajar dengan daerah lain di Indonesia.

Sementara Ketua DPD FPPI Maluku Vonny Litamahuputty, berterimakasih atas sambutan baik Ketua Dekranasda.

Pertemuan ini juga, kata Vonny, untuk menyampaikan rencana pameran UMKM dimana FPPI Maluku akan memperkenalkan produk-produk asal Maluku kepada DPD FPPI seluruh Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan berlangsung di Jogjakarta 14-16 Oktober 2022 mendatang.

“Respon baik Ketua Dekranasda ini merupakan harapan kami untuk membangun kerjasama ke depan. Kami bisa satukan presepsi, satukan visi bersama yang intinya untuk pemberdayaan perempuan,” ujarnya.

Terkait UMKM, Widya meminta agar terus galakkan dan promosi kain tenun ikat seperti yang telah dilakukannya. Ia berharap Tenun harus terus diperkenalkan sebagai kain asli Maluku. (S-09)