JAKARTA, Siwalimanews – Distribusi vaksin Covid-19 tahap pertama terhadap 75 juta peserta dipastikan akan dilakukan secara bertahap.

“Kita punya target itu ke 75 juta peserta vaksin. Bukan berarti Januari (2021) akan datang 75 juta kali dua karena satu orang dua (dosis), 150 juta. Tetapi ini akan datang bertahap, ada 15 juta, ada 20 juta,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam webinar bertajuk ‘Persiapan Infrastruktur Data dan Layanan Vaksinasi Covid-19’, yang digelar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (1/12).

Dijelaskan, pendistribusian vaksin dilakukan bertahap karena terdapat dua kemungkinan saat mendatangkan vaksin dari luar negeri. Dua kemungkinan itu yakni, vaksin datang sudah dalam bentuk jadi atau hanya berupa bahan baku.

“Sebagai catatan, vaksin yang akan datang apakah vaksin jadi ataupun vaksin bahan baku yang harus diproses dalam waktu sebulan, ini kan jumlahnya tidak datang bersamaan,” ujarnya.

Kendati demikian, pemerintah bakal transparan dalam pendistribusian vaksin ini. Hal itu dilakukan supaya tidak ada pihak tertentu yang menyalahgunakan kehadiran vaksin, misalnya memainkan harga vaksin seperti yang terjadi pada saat harga masker meningkat tajam diawal pandemi Covid-19 di Tanah Air.

Baca Juga: Angka Kematian akibat Covid di Maluku Bertambah

“Hal-hal ini kita lakukan juga supaya rakyat mendapatkan vaksin secara transparan dan terbuka, ini yang menjadi kuncinya,” ujarnya.

Menurutnya, sejauh ini pihaknya masih menunggu keputusan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto berkaitan dengan pembukaan pendaftaran vaksin Covid-19 tahap pertama pada kategori mandiri.

“Jadi kita juga menunggu keputusan Kemenkes sesuai Perpres 99. Dimana, kapan pembukaan akan dimulai,” tuturnya.

Untuk diketahui, pemerintah berencana mendistribusikan vaksin Covid-19 pada Desember 2020. Saat ini pemerintah melakukan pengembangan vaksin melalui PT Bio Farma yang bekerja sama dengan perusahaan asal China Sinovac Biotech.

Vaksin tersebut saat ini sudah melalui uji klinis fase tiga. Hasilnya, sejauh ini diketahui aman dan tidak menunjukkan efek samping. Rencananya, vaksin Sinovac juga akan segera didistribusikan pemerintah karena telah mendapat predikat aman dalam pengujiannya.

Selain itu, pemerintah juga tengah mengembangkan vaksin merah putih yang dilakukan sejumlah institusi penelitian dan perguruan tinggi dalam negeri. Vaksin tersebut saat ini masih dilakukan uji klinis. (S-39)