AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon Robby Sapulette mengaku, waktu operasional angkutan kota dengan menggunakan sistem shift yang dilakukan saat ini akan dikaji kembali pada tahun 2021.

“Untuk sistem shift yang kita operasikan tahun ini  mungkin akan kita kaji lagi jika memang itu bisa diterima dan punya hasil yang baik bagi pemilik kendaraan, maka kita akan berlakukan sistem ini,” ungkap Sapulette kepada wartawan di Baileo Rakyat Belakang Soya, Kamis(26/11).

Pasalnya, sistem shift sangat membantu mengurangi kemacetan, karena sampai saat ini kepadatan angkutan kota cukup tinggi sehingga dikurangi kepadatan angkutannya bahkan para sopir bisa bekerja dan keesokan bisa  bisa bersitrahat.

“Nantinya diparmanenkan dalam suatu proses dalam sistem kerja sehingga dikaji sebaik mungkin apa manfatnya menguntungkan pemilik kendaraan ataukah tidak,” tuturnya.

Untuk AKDP trayek Hattu jumlahnya cukup banyak sudah hampir 200 lebih belum ditambah lagi ada yang bodong, ini yang ditertibkan. Oleh sebab itu, bila seluruhnya diizinkan seluruh angkutan masuk ke pusat kota, maka akan membebani kapasitas ruang jalan yang ada di pusat kota.

Baca Juga: Dishub Belum Ijinkan Angkot Masuk Terminal

Untuk itu, nantinya mereka akan dikembalikan ke jalur yang memang sudah diatur dalam Peraturan Gubernur Maluku.

“Para sopir minta mereka tetap lewat jalan Jenderal Sudirman, namun kita tak izinkan mereka masuk, kalau kita izinkan mereka masuk, itu sama saja kita biarkan terjadi kepadatan kendaraan yang tinggi. Untuk itu, AKDP jalur Hattu  mereka tetap harus lewat jalur yang sudah ditentukan,” tandas Sapulette. (Cr-5)