AMBON, Siwalimanews – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKN) Provinsi Maluku Renta Rego mengaku kepesertaan KB pria di Maluku masih rendah.

Menurutnya, hal ini disebabkan karena keterbatasan penerimaan dan aksesibilitas terhadap pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (KR) untuk pria ditambah dengan persebaran dan distribusi dokter yang dapat melakukan pelayanan vasektomi tidak merata di Indonesia khususnya di Maluku.

“Untuk dokter yang telah dilatih juga masih memerlukan pembinaan pasca pelatihan untuk meningkatkan kualitas pelayanan vasektomi,” ucap Rego dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Kamis (26/11).

Untuk itu, pihaknya menyelenggarakan kegiatan penguatan tim vasektomi yang dilakukan pada Rabu (25/11) kemarin bertujuan meningkatkan pengetahuan dan komitmen mitra kerja dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB Pria, melalui penyediaan satu provider vasektomi di setiap kabupaten/kota.

Dalam situasi pandemi covid -19, pemerintah menghimbau untuk menerapkan phisical distancing dan work from home. Namun demikian, program Bangga Kencana juga harus terus dilaksanakan melalui program KB, terutama pelayanan KB MKJP yaitu medis operasi pria atau vasektomi

Baca Juga: BKKBN Berbagi Kasih Bersama Kader BKB dan BKL

“Saat ini upaya yang telah dilakukan akan dimonitoring dan dievaluasi pelaksanaannya, sehingga sejauh mana program dapat dilaksanakan dan melihat apakah ada kendala dalam pelaksanaannya agar dapat mencari solusi atau rekomendasi terhadap tantangan maupun kendala yang dihadapi,” ujarnya.

15 peserta yang ikut pengutan tim vasektomi tersebut tambah dia, berasal dari tenaga medis, motivator KB, PKB/PLKB dan Bidang KB di Kota Ambon. (Cr-5)